Part Twelve - Story 2
Halaman Beranda No.49
Home Page No.49
Pada Dinasti Ming,
In the Ming's Dynasty,
ada seorang yang bernama Cia Ik Se.
there was a man named Cia Ik Se.
Sejak kecil,
Since childhood,
dia telah ditunangkan oleh Ayah-nya
he was betrothed by his father
dengan Putri Keluarga Wei.
with the daughter of the Wei's Family.
Di saat hari Pernikahan telah dekat,
As the wedding day drew near,
mendadak Putri Keluarga Wei itu menjadi buta.
the Wei's family daughter suddenly became blind.
Keluarga Wei karena memikirkan Putri-nya sudah tidak sesuai lagi dengan Pemuda Cia,
The Wei's family thought that their daughter was no longer suitable for the Cia's Youth,
sehingga semua mas kawin-nya akhir-nya dikembalikan.
so all of his dowries were finally returned.
Namun Pemuda Cia tidak mau menerima-nya,
However, Cia's Youth did not want to accept it,
kemudian dengan segera mempersiapkan Upacara Pernikahan
then immediately prepared the Wedding Ceremony
dan pergi menjemput mempelai Wanita.
and went to pick up the Bride.
Setelah menikah,
After getting married,
Nyonya Wei merasa Putri-nya yang buta mustahil dapat melayani Cia Ik Se dengan baik.
Madame Wei felt that it was impossible for her blind daughter to serve Cia Ik Se well.
Lalu sering menasehati Ik Se
Then he often advised Ik Se
untuk mengangkat lagi seorang Istri muda untuk melayani-nya.
to appoint another young wife to serve him.
Namun Ik Se berkata,
However Ik Se said,
“Kata-kata Ibu Mertua terlalu berlebihan,
“Mother-in-law's words are too exaggerated,
tubuh Manusia hanya bersifat sementara saja,
the human body is only temporary,
pada suatu saat juga pasti akan rusak.
one day it will also be damaged.
Putri-mu memang telah buta
Your daughter is already blind
dan kalau diri-ku mempunyai seorang Istri muda lagi,
and if I have another young wife,
pasti akan terjadi kecemburuan.
jealousy will certainly occur.
Coba pikir baik-baik,
Think carefully,
bukan-kah pasti akan menyebabkan masalah besar ?”
won't it cause big trouble ? "
Tidak lama kemudian,
Not long after,
Cia Ik Se berhasil menjabat sebagai Wakil Bupati
Cia Ik Se succeeded in serving as Regent's Deputy
yang juga merupakan bawahan kesayangan Kaisar.
who was also the Emperor's favorite subordinate.
Nyonya Wei terlebih lagi menasehati dia untuk menikah lagi,
Madame Wei even advised him to remarry,
tapi dia tetap menolak-nya.
but he still refused it.
Akhir-nya,
In the end,
dia mempunyai seorang Anak yang diberi nama Heng,
he had a son named Heng,
di saat berusia 20 tahun telah lulus ujian.
who at the age of 20 had passed the exam.
Lalu semua Keturunan-nya pasti menjadi seorang yang ternama
Then all of his descendants definitely become famous people
dan semua-nya mencapai kejayaan.
and all of them attain glory.
Kebajikan dari Cia Ik Se ini sungguh luar biasa.
The benevolence of Cia Ik Se is truly extraordinary.
Kalau meninjau Orang zaman sekarang,
If you look at people today,
kalau mendapatkan Istri buta atau buruk rupa,
if you get a blind or ugly wife,
sudah pasti akan mempunyai simpanan di luar.
you will definitely have savings women at outside .
Coba dibandingkan dengan Cia Ik Se,
Try to compare it to Cia Ik Se,
apakah tidak merasa malu ?
don't you feel embarrassed ?
So Po Yin Ci makes a rhyme,
“Sering dinasehati agar menikah lagi oleh Ibu Mertua,
"Often advised to remarry by Mother-in-law,
Justru memilih hidup bersama dengan Istri yang buta,
Precisely, choose to live together with a blind wife,
Hati bersih bagaikan Bodhisattva yang tiada dua-nya,
A pure heart like a Bodhisattva,
Mendapatkan seorang Anak jenius serta panjang usia”.
Getting a genius's child and a long life ”.