Part Fourteen - 1 - Story 2
Halaman Beranda No.59
Home Page No.59
Di Propinsi Tien Nan,
In Tien Nan's Province,
ada seorang Putra hartawan yang bernama Cheng Sien Ce.
there is a wealthy son named Cheng Sien Ce.
Bibi-nya yang bermarga Thang
Her aunt, who has surnamed Thang,
juga merupakan seorang Wanita yang amat terkenal di tempat itu,
is also a very famous woman in that place,
tapi sayang
but unfortunately
dia tidak memperhatikan Etika dalam Keluarga.
she doesn't pay attention to Ethics in the Family.
Thang mempunyai seorang Putri yang cantik dan sudah ditunangkan.
Thang has a beautiful Princess and is engaged.
Cheng Sien Ce dari kecil sudah sering ke rumah Bibi-nya itu,
Cheng Sien Ce had often been to his Aunt's house since childhood,
dan bermain dengan Anak gadis-nya.
and played with her daughter.
Sewaktu sudah dewasa,
When they are adults,
juga tetap demikian,
they also remain so,
sehingga sewaktu tidak ada Orang,
so that when there are no people,
mereka ber-dua sampai berani melakukan hubungan intim.
the two of them dare to have sex.
Tidak lama kemudian,
Not long after,
diketahui
it was discovered
bahwa Nona Thang telah hamil dari hasil hubungan gelap mereka.
that Miss Thang was pregnant as a result of their affair.
Sewaktu Pernikahan telah tiba,
When the Marriage has arrived,
masalah itu tidak dapat ditutupi lagi.
the problem can not be covered up again.
Karena hati tidak rela,
Because his heart was not willing,
maka tunangan-nya segera melapor ke pihak berwajib.
so his fiance immediately reported to the authorities.
Sehingga akhir-nya
So that finally
Bibi Thang menyelesaikan masalah ini
Thang's Aunt solved this problem
dengan memberikan ganti rugi uang ratusan tael emas
by giving compensation a hundreds taels of gold
untuk calon Menantu-nya itu,
for her prospective son-in-law,
baru-lah dapat membawa pulang Nona Thang.
only then was able to bring Miss Thang home.
Kemudian karena dilanda rasa kecewa yang sangat dalam,
Then, overwhelmed by a deep sense of disappointment,
Bibi Thang menjadi sakit
Thang's Aunt became ill
dan akhir-nya meninggal dunia.
and eventually died.
Lima tahun kemudian,
Five years later,
ada segerombolan perampok datang ke Propinsi Tien Nan.
a mob of muggers came to Tien Nan's Province.
Keluarga Thang dan Cheng,
The Thang and Cheng families,
kaum Pria-nya semuanya tewas terbunuh
all the men were all killed
dan yang Wanita diperkosa.
and the women raped.
Dua Keluarga tertimpa musibah demikian,
Two families were hit by such a disaster,
hanya karena tidak ada Peraturan dalam Keluarga,
just because there were no rules in the family,
sehingga antara Pria dan Wanita dapat bertindak sembarangan.
then that between men and women could act recklessly.
Kejadian ini adalah kisah nyata ada-nya.
This incident is based on a true story.
Maka Wu Ik Ce mengatakan,
So Wu Ik Ce said,
“Di Dunia ini,
“In this world,
banyak sekali Suami yang tega menjual kecantikan Istri-nya
there are so many husbands who dare to sell the beauty of their wives
untuk melayani Orang lain,
to serve other people,
atau dengan cara penyelewengan untuk mendapatkan uang.
or by manipulating them to get money.
Menginginkan harta namun tiada Aturan-nya,
Want wealth but there are no rules,
dalam waktu singkat saja
in a short time
dapat dihamburkan semua-nya.
it can all be wasted.
Pria yang sering berganti pacar dan gila sex,
A man who often changes girlfriends and is sex-crazed,
maka sewaktu berusia lanjut akan berpenyakitan,
then when he is old, he will be sick,
Anak-Cucu-nya tidak akan mencapai kejayaan
his children and grandchildren will not achieve glory
dan juga tidak ada yang berbakti kepada-nya.
dan nobody will be devoted to him.
Sering dikatakan bahwa perzinahan adalah kejahatan yang paling besar.
It is often said that adultery is the greatest crime.
Semua Orang memang mempunyai nafsu, itu harus dapat dikendalikan.
Everyone does have lust, it must be controlled.
Menegakkan Kebajikan dan Pantang Berzinah adalah hal yang paling utama.
Upholding the Virtue and Abstaining of Adultery is the most important thing.
Di dalam Buku Kitab Suci tertuliskan,
In the Book of Scripture it is written,
“Melawan godaan nafsu adalah Buddha,
"Against the temptation of lust is Buddha,
mengikuti godaan nafsu adalah Manusia fana”.
following the temptation of lust is mortal man."
Kalau-lah kita dapat Pantang Berzinah,
If only we can Abstinence of Adultery,
tidak hanya menang dari hawa nafsu sendiri,
not only win from our own passions,
tetapi kelak juga akan berhasil menjadi Dewa dan Buddha.
but one day we will also succeed in becoming a god and Buddha.
Kebalikan-nya,
On the contrary,
kalau kita melanggar-nya,
if we violate it,
pasti suatu saat nanti kita akan mendapatkan balasan-nya.
surely one day we will get the retaliation.
Balasan yang kecil adalah selalu akan berputar di dalam roda tumimbal lahir,
The small retaliation is always going to spin in the wheel of rebirth,
sedangkan balasan yang besar adalah hukuman di Neraka
while the big retaliation is the punishment in the Hell
yang selamanya tidak akan dapat terlahir kembali.
which will never be reborn forever.
Wu Ik Ce with all his efforts to advise the People in the world
dan telah membuat dua buah sajak,
and has composed two rhymes ,
A.
(Sajak untuk menasehati Wanita)
(Rhymes to advise women)
“Wanita mencari kemewahan dan kekayaan,
"Women seek luxury and wealth,
Berzinah untuk mendapatkan Nama dan harta,
Adultery to get Name and property,
Di kolam darah yang kotor menjerit kesakitan,
In the filthy pool of blood screamed in pain,
Arwah-arwah di Neraka sungguh amat tersiksa”.
The spirits in Hell are very tormented ”.
B.
(Sajak untuk menasehati Pria)
(Rhymes to advise men)
“Mencari bunga dan daun liu berakibat Keluarga hancur,
"Looking for flowers and the Liu's leaves will resulting in broken family,
Dikarenakan mata dan telinga menyenangi yang sesat,
Because eyes and ears love the perverted,
Di Dunia ini walau dapat lepas dari jala Hukum,
In this world even though it can escape the net of the Law,
Namun susah terlepas dari hukuman Neraka Api”.
However, it is hard to escape the punishment from the Fire's Hell.