Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 2 - Cerita 1

Part Fourteen - 2 - Story 1


Halaman Beranda No.60
Home Page No.60


Sewaktu zaman Chun Chiu, di Negeri Lu, 
During the Chun Chiu's Period, in Lu's State, 


ada seorang Perdana Menteri yang bernama Liu Sia Huei. 
there was a Prime Minister named Liu Sia Huei. 


Beliau sering menasehati Orang-orang agar jangan berbuat kejahatan. 
He often advised the people not to do evil. 


Ada kala-nya Kaidah-Kaidah Kemanusiaan menggugah hati mereka, 
There are times when the Principles of Humanity stir their hearts, 


sehingga mereka mengerti semua Moral-Moral Kebajikan. 
so that they understand all the Virtue's Moral. 


Pernah sekali ada seorang Wanita yang duduk di pangkuan-nya, 
Once there was a woman who sat on his lap, 


namun hati-nya sedikit pun tak tergoda oleh nafsu sex. 
but his heart was not bit tempted by sexual lust. 


Karena Kebajikan-nya yang seperti ini-lah, 
Because of his Virtue like this, 


Nama-nya selalu di-kenang sepanjang masa. 
his Name will always be remembered throughout the ages. 


* * *


Bicara sampai di sini, 
Speaking up until here, 


di Negeri Lu, juga terdapat seorang Pemuda yang bernama Lu Cong Lien. 
in Lu's State, there is also a young man named Lu Cong Lien. 


Sampai berusia 30 tahun pun masih belum berumah tangga. 
Even until he is 30 years old, he is still not married. 


Dia ber-Tetangga 
He has a neighbor. 


dengan seorang Janda muda yang sudah tidak mempunyai Sanak Famili lagi. 
This neighbor is a young widow who doesn't have any more relatives. 


Janda itu diam-diam mencintai Pemuda Lu, 
The widow secretly loved the Lu's Youth, 


namun belum mempunyai kesempatan untuk mendekati-nya. 
but she had not yet had the opportunity to approach him. 


Kebetulan pada suatu hari, 
It happened that one day, 


hujan amat deras 
it was raining very hard 


dan angin pun bertiup sangat kencang 
and the wind was blowing so hard 


sehingga merusak gubuk-nya. 
and it damaged her hut. 


Menggunakan kesempatan ini 
Taking this opportunity 


dia mengambil payung 
she took the umbrella 


dan pergi ke sebelah. 
and she went to the next door. 


Pemuda Lu tidak bersedia membuka pintu, 
The Lu's Youth does not to open the door, 


sehingga sang Janda muda dengan sangat memohon berkata, 
so the young Widow earnestly begged, 


“Gubuk-ku telah rusak oleh terpaan angin dan hujan, 
"My hut has been damaged by the wind and rain, 


datang kemari khusus untuk meminta bantuan Anda, 
i came here specifically to ask your help, 


tetapi mengapa Anda tidak bersedia menolong saya yang dalam kesulitan ?”. 
but why aren't you willing to help me who is in trouble?" 


Pemuda Lu menjawab, 
The Lu's Youth replied, 


“Antara Wanita dan Pria harus ada jarak, 
"There must be some distance between men and women, 


di sini hanya ada satu buah ranjang saja, 
there is only one bed here, 


mana boleh saya menerima diri-mu ?” 
how can I accept you ?" 


Janda muda itu berkata lagi, 
The young widow said again, 


“Kalau Anda tidak bersedia berbagi ranjang dengan-ku juga tidak apa-apa, 
"If you are not willing to share the bed with me it's okay, 


yang penting saya bisa berteduh di dalam selama satu malam 
the important thing is I can stay inside for one night 


sambil menunggu Matahari terbit”. 
while waiting for the sunrise." 


Pemuda Lu lalu berkata dengan keras, 
The Lu's Youth then said firmly, 


“Saya tidak bersalah kalau tidak membukakan pintu. 
"I am not guilty if I am not opening the door. 


Apabila kamu tidak terima, 
If you do not accept it, 


besok kamu boleh bertanya kepada Nabi Khong Ce”. 
tomorrow you can ask the Khong Ce's Prophet". 


Janda muda itu tak bisa berbuat apa-apa lagi, 
The young widow couldn't do anything, 


dan akhir-nya kembali ke gubuk-nya yang telah rusak itu. 
and finally she returned to her broken hut. 


Kemudian Nabi Khong Ce menceritakan kejadian ini kepada Murid-murid-nya, 
Then the Khong Ce's Prophet told this incident to his disciples, 


semua yang mendengar-nya berkata bahwa Pemuda Lu masih kalah dengan Liu Sia Huei. 
all who heard him said that the Lu's Youth was still inferior from Liu Sia Huei. 


Liu Sia Huei biarpun ada Wanita duduk di pangkuan-nya juga tidak goyah hati-nya. 
Liu Sia Huei, even though there was a woman sitting on her lap, his heart didn't waver. 


Nabi Khong Ce berkata lagi, 
The Khong Ce's Prophet said again, 


“Kalian semua hanya mengerti satu, tidak mengetahui yang lain. 
“You all only understand one, don't know the other. 


Menteri Liu merupakan seorang Pejabat bersih, 
The Liu's Minister is a clean Official, 


dengan Kaidah-Kaidah Kemanusiaan menasehati sesama-nya. 
with the rules of Humanity advising his peers. 


Negeri Lu adalah Negeri kecil, 
The Lu's State is a small State, 


Negeri Chi mempunyai kekuatan pasukan yang sangat besar 
The Chi's State has a very large force 


sehingga membuat hati Rakyat menjadi tidak tenang. 
that makes the hearts of the People become restless. 


Menteri Liu mengadakan perjamuan 
The Liu's Minister held a banquet 


dengan mengundang Jenderal-Jenderal Negeri Chi 
by inviting the Generals of Chi's State 


karena mementingkan kepentingan Rakyat. 
because they were concerned with the interests of the People. 


Dalam perjamuan tersebut, 
In the banquet, 


ada Wanita penari dan penyanyi. 
there are dancers and singers. 


Sesudah perjamuan itu selesai, 
After the banquet was over, 


ada satu di antara-nya duduk di pangkuan Liu Sia Huei dan menggoda-nya, 
one of them sat on Liu Sia Huei's lap and tempted him, 


namun hati-nya tidak goyah, 
but his heart did not waver, 


setelah Matahari terbit baru-lah Wanita itu pergi. 
after the sunrise, only then that woman left. 


Melihat kecantikan namun tak tergoda seperti-nya, 
Seeing beauty but not being tempted by her, 


memang harus mempunyai pembinaan yang cukup, 
it must have enough guidance, 


namun Liu Sia Huei sudah mempunyai Istri, 
but Liu Sia Huei already has a wife, 


sehingga dia tidak kekurangan apa-apa lagi. 
so he doesn't lack anything anymore. 


Pemuda Lu lebih hebat lagi, 
The Lu's Youth is even better, 


dia baru berusia 30 tahun dan belum menikah, 
he is only 30 years old and not married, 


tetapi dapat menolak Janda muda itu, 
but he can reject the young widow, 


ini-lah baru seorang Budiman yang sempurna”. 
only then we can say that he is a perfect youth”. 


* * *


Kembali ke Menteri Liu. 
Return to the Liu's Minister


Akhir-nya, 
Finally, 


Jenderal-Jenderal Negeri Chi tergugah hati-nya 
the Generals of Chi's State were touched 


oleh semua tindakan Menteri Liu Sia Huei, 
by all the actions of the Liu Sia Huei's Minister


dan memperingatkan semua bawahan-nya 
and warned all of his subordinates 


bahwa barang siapa yang melanggar Moral Kebajikan 
that whoever violates the Virtue's Moral  


dan ketahuan telah berzinah, 
and whoever is found to have committed adultery, 


maka akan segera di-eksekusi. 
will immediately be executed. 


Nabi Khong Ce memuji seraya berkata, 
The Khong Ce's Prophet praised then he said, 


“Ada dua Orang seperti mereka 
"There are two people like them 


yang membuat Nama Negeri Lu menjadi terkenal 
who make the name of the Lu's State to be famous 


dan patut untuk dibanggakan”. 
and to be proud of". 


Yu Cheng mengatakan, 
Yu Cheng said, 


“Lebih baik menutup pintu tidak bertemu muka, 
"It's better to close the door without meeting face to face, 


untuk apa setelah duduk di pangkuan 
why after sitting on lap, 


baru-lah hati tak goyah”. 
just then your heart did not waver". 


Kata-kata Yu Cheng mungkin berawal dari kisah di atas ini. 
Yu Cheng's words may have originated from the above story.