Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 25

Part Fourteen - 25


Halaman Beranda No.84
Home Page No.84



25. Demi Kesenangan Sesaat, Hilang-lah Rejeki Selama Satu Kehidupan 
25. For the sake of a moment's pleasure, Lost fortune during one Life 


Cerita 1 : 
Story 1: 


Di Daerah Wu Ci 
In the Wu Ci'S Region, 


terdapat seorang yang menganut Ajaran Agama Kong Hu Cu, 
there is a person who adheres to the Confucian Religion Teachings, 


sebenarnya dia adalah seorang cendikia, 
in fact he is an intellectual, 


namun sayang 
but unfortunately 


sampai berusia tua, 
until he is old,


masih saja tetap gagal 
he still fails 


dalam mengikuti Ujian Negara. 
to take the State Examination. 


Masalah ini-lah yang membuat dia senantiasa menghela napas 
This problem is what makes him always sigh 


dan merasa amat menyesal, 
and feel very sorry, 


bahkan dia sering menasehati Orang-orang, 
he even often advises people, 


“Dalam hidup ini, 
"In this life, 


saya tidak berbuat dosa besar, 
I have not committed a major sin, 


hanya-lah pernah sekali 
I have only once, 


mengejar kesenangan sesaat, 
pursued a moment's pleasure,


akibat-nya 
as a result, 


sekarang saya menerima penderitaan yang tiada tara”. 
now I receive incomparable suffering." 


Dan dia sering menceritakan kisah-nya, 
And he often tells his story, 


“Sewaktu aku berusia 20 tahun, 
“When I was 20 years old, 


di kampung halaman-ku 
in my hometown 


ada seorang gadis yang sering bermain mata dengan-ku. 
there was a girl who often flirted with me. 


Pada suatu hari 
One day 


dia tiba-tiba berkata pada-ku, 
she suddenly said to me, 


[ Sewaktu hari Ching Ming, 
[ During Ching Ming's Day, 


semua Keluarga-ku akan pergi ber-sembahyang, 
all of my Family will go to pray, 


tapi aku akan pura-pura sakit, 
but I will pretend to be sick, 


sehingga dapat tinggal di rumah saja 
so I can just stay home 


dan bertemu dengan-mu ]. 
and meet you ]. 


Mendengar itu, 
Hearing that, 


aku merasa amat gembira 
I felt very happy


dan langsung menyetujui ajakan-nya itu. 
and immediately agreed to her invitation. 


Pada hari Ching Ming itu 
On the day of Ching Ming, 


aku pergi ke rumah-nya, 
I went to her house, 


tapi melihat pintu depan-nya terkunci amat rapat, 
but saw the front door was very tightly locked, 


maka aku melompat masuk ke dalam rumah-nya, 
so I jumped into her house,


ternyata dia seorang diri tengah menunggu-ku. 
it turned out that she was waiting for me alone. 


Aku langsung saja berbuat hal yang tidak senonoh itu dengan-nya 
I just did that indecent thing with her 


dan entah kenapa 
and for some reason 


tiba-tiba dari bagian bawah-nya 
suddenly from the bottom of her, 


mengeluarkan darah yang terus mengalir tiada henti-nya, 
blood was pouring out continuously, 


dan sampai akhir-nya dia meninggal dunia 
and until finally she died 


karena darah-nya keluar terlalu banyak. 
because her blood came out too much. 


Waktu itu aku merasa amat takut 
At that time I was very scared 


dan langsung melarikan diri. 
and immediately ran away. 


Saat Keluarga-nya pulang, 
When her family returned, 


mereka mengira kematian-nya disebabkan karena dia kekurangan darah, 
they thought her death was caused by a lack of blood, 


sama sekali tidak curiga, 
they did not suspect, 


penyebab-nya adalah karena perzinahan ini, 
it was because of this adultery, 


sehingga masalah ini tidak sampai ke pihak yang berwajib, 
so that this matter did not reach the authorities, 


dengan demikian aku telah terlepas dari hukuman duniawi. 
thus I was released from worldly punishment. 


Pada Tahun Yi Mao, 
In Yi Mao's Year, 


aku mengikuti Ujian Tingkat Kecamatan, 
I took the Sub District Level Exam, 


sewaktu mengisi kertas ujian, 
while filling out the exam paper, 


aku merasa amat yakin pada jawaban-ku, 
I felt very confident in my answer, 


tetapi sewaktu kertas ujian sudah dikumpulkan, 
but when the exam papers had been collected, 


tiba-tiba terlihat seorang hantu wanita memoleskan darah-nya ke atas kertas ujian-ku, 
suddenly a woman ghost was seen smearing her blood onto my exam paper, 


sehingga menjadi basah oleh darah, 
then it was wet with blood, 


maka di saat pengumuman ujian 
so when the exam announcement was announced, 


aku dinyatakan gagal. 
I failed. 


Pada Tahun Jen Wu 
In Jen Wu's Year, 


aku mengikuti ujian lagi, 
I took the exam again, 


untung-lah Hantu Wanita itu tidak datang lagi, 
fortunately the woman's ghost didn't come again, 


hati-ku sangat gembira, 
my heart was very happy, 


tapi barusan saja 
but just now 


aku selesai menulis kertas ujian-ku, 
I finished writing my exam paper, 


hantu wanita itu datang lagi membuat keributan, 
the woman's ghost came again making a fuss,


dan aku dinyatakan gagal lagi dalam ujian. 
and I was declared a failure again in exam. 


Pada tahun Yi You, 
In Yi You's Year, 


aku mengikuti ujian lagi, 
I took the exam again, 


di bagian pertama dan bagian ke-dua, 
in the first part and the second part, 


ternyata tidak terjadi apa-apa, 
it turned out that nothing happened, 


aku mengira dosa-ku telah di-ampuni. 
I thought my sin had been forgiven. 


Tetapi begitu sampai pada bagian yang ke-tiga, 
But once it came to the third part, 


hantu wanita itu datang lagi membuat keributan, 
the woman's ghost came again to make a fuss, 


dan sejak itu 
and since then 


aku tidak bisa lagi mencapai kejayaan. 
I have been unable to achieve glory. 


Aku berjanji tak kan lagi mengikuti ujian 
I promised that I would no longer take exams 


maka aku membuka sekolah kecil-kecil-an di rumah ini, 
so I opened a small school in this house, 


namun hidup-ku hari demi hari makin menderita. 
but my life was getting worse day by day. 


Sampai berusia tua begitu, 
Until I am so old, 


aku tetap hidup sendirian, 
I still live alone,


tidak ada seorang pun yang menemani diri-ku, 
no one accompanies me,


hinga kini penyakit-ku makin berat, 
until now my illness is getting worse, 


ini semua 
this is all 


pasti karena aku di masa muda itu terlena oleh kesenangan sesaat. 
because I at that youth was lulled by momentary pleasures. 


Anak muda sekalian, 
Young people, 


lihat-lah balasan karma-ku ini, 
look at my karmic retaliation,


jangan hanya demi kesenangan sesaat saja, 
just for the sake of a moment's pleasure, 


sehingga merusak semua masa depan yang cemerlang”. 
thus ruining all bright futures ”. 


Orangtua itu setelah selesai bercerita, 
When the old man finished telling the story, 


pasti akan merasa amat sedih dan menyesal, 
he would feel very sad and sorry, 


lalu akan menghela napas yang amat dalam. 
and then he would take a very deep breath. 


Rona muka-nya yang begitu menyedihkan itu, 
His face is so sad, 


masa tidak dapat membuat Orang-orang merasa takut dan sadar ? 
can't it make people feel scared and aware ?