Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 3

Part Fourteen - 3


Halaman Beranda No.62
Home Page No.62



Kuan Seng Ti Cin, 
Kuan Seng Ti Cin, 


demi menjaga Kakak Ipar, 
in order to take care of his elder brother-in-law, 


se-malaman Beliau tidak tidur, 
all night He did not sleep, 


lalu di bawah sinar lilin membaca Kitab Chun Chiu, 
then under the candlelight read the Chun Chiu's Book, 


Kebajikan Beliau ini sampai sekarang masih kita kenang. 
His Virtue until now we still remember. 


Sekarang kita juga telah mengetahui 
Now we also know 


bahwa harus menjaga Moral Kebajikan, 
that we must keep the Virtue's Moral, 


tetapi dari zaman dahulu hingga zaman sekarang 
but from ancient times to the present day 


jarang ada yang bisa melakukan-nya dengan sempurna. 
seldom has been able to do it perfectly. 


Hanya pada Dinasti Sung 
Only in the Sung's Dynasty 


ada seorang Pelajar yang bernama Lim Teng Yun, 
there was a student named Lim Teng Yun, 


dia meneladani Kebajikan Para Suci, 
he was emulating the Saints' virtue, 


sikap-nya yang ini menggugah hati Kuan Seng Ti Cin, 
this attitude touched Kuan Seng Ti Cin's heart, 


mari kita mengikuti kisah-nya di bawah ini : 
let's follow his story below : 


3. Di Bawah Sinar Lilin Membaca Kitab Suci Chun Chiu Sambil Menjaga Kakak Ipar
3. Under The Candlelight Reading Chun Chiu's Scriptures while Taking Care of elder brother-in-law


Cerita 1 : 
Story 1: 


Lim Teng Yin berasal dari Propinsi Ciang Nan. 
Lim Teng Yin is from Ciang Nan's Province. 


Ada satu kali, dia menempuh perjalanan untuk mengikuti Ujian Kecamatan. 
Once, he took a trip to take the Sub District Examination. 


Sesampai-nya di Sungai Wu Sung, 
Arriving at the Wu Sung's River, 


dia ber-malam di sebuah perahu. 
he spent the night in a boat. 


Saat tengah malam, 
It was in the middle of the night, 


tiba-tiba terjadi kebakaran di satu rumah 
suddenly a fire broke out in one house 


dan ada seorang Nyonya muda 
and there was a young madame 


yang melompat keluar dari jendela tingkat atas, 
who jumped out of the upper level window, 


dan secara kebetulan jatuh tepat di atas perahu-nya. 
and accidentally fell right on his boat.


Melihat Nyonya muda itu hanya memakai pakaian dalam, 
Seeing that the young madame was only wearing underwear, 


dia segera memberikan mantel-nya kepada Nyonya itu. 
he immediately gave her coat to the madame. 


Selain untuk melawan dingin, 
In addition to fighting the cold, 


dia juga berpikir 
he also thought 


kalau sang nahkoda melihat Nyonya muda itu 
that if the captain saw the young madame, 


akan timbul niat jahat, 
evil intentions would arise, 


maka se-malaman dia tidak berani tidur 
so all night he did not dare to sleep 


dan di bawah sinar lilin membaca Buku. 
and read a book under the candle light. 


Sesudah Matahari terbit, 
After the sunrise, 


Lim Teng Yin mengantar Nyonya muda itu sampai ke pinggir sungai 
Lim Teng Yin escorted the young madame to the river side 


dan menyuruh Nyonya itu pulang rumah sendiri. 
and he told her to go home by herself. 


Baru-lah dia berlayar menuju ke kota 
Only then he sailed to the city 


untuk mengikuti ujian. 
to take the exam. 


Sesudah pengumuman ujian, 
After the announcement of the exam, 


ternyata Nama-nya tertera di sana. 
it turned out that his name was on there. 


Dia lalu bersama dengan Teman-teman-nya 
He then along with his friends 


yang juga lulus pergi menghadap pengawas ujian. 
who also passed went to the Exam's Supervisor. 


Pengawas itu lalu berkata kepada-nya, 
The Supervisor then said to him, 


“Di saat saya memeriksa, kertas ujian-mu itu, 
"When I checked, your exam paper, 


karena karya tulis-mu kurang begitu bagus, 
because your writing was not very good, 


maka saya menaruh-nya di samping. 
I put it aside. 


Tetapi pada malam itu juga 
But that same night 


saya ber-mimpi Dewa Kwan Kong menambahi kertas ujian-mu 
I had a dream that god Kwan Kong added to your exam paper 


dengan tulisan yang berbunyi, 
with an inscription that read, 


“Memberikan mantel untuk Nyonya muda, 
"Giving a coat to young Madame, 


di bawah sinar lilin membaca Buku seperti dengan diri-ku”. 
under the candlelight reading a Book like myself". 


Esok hari-nya begitu saya terbangun, 
The next day as soon as I woke up, 


kertas ujian-mu itu ternyata telah berada di bagian lulus ujian. 
your exam paper turned out to have been in the pass section of the exam. 


Maka saya berpikir 
So I think 


bahwa kali ini kamu bisa lulus ujian, 
that this time you can pass the exam, 


pasti kamu pernah memupuk Kebajikan yang besar, 
surely you have cultivated a big Virtue, 


baru-lah mendapatkan bantuan dari Dewa Kuan Seng Ti Cin, 
only then you got help from the Kuan Seng Ti Cin's god, 


dapat-kah kamu memberitahu diri-ku, 
can you tell me, 


perbuatan apa yang telah kamu lakukan ?” 
what things have you done ? " 


Di tanya demikian, 
On being asked like this, 


Lim Teng Yin teringat akan kejadian di Sungai Wu Sung, 
Lim Teng Yin remembered the incident at the Wu Sung's River,


dimana dia telah menolong seorang Nyonya muda, 
where he had helped a young madame,


dan kemudian dia men-cerita-kan kepada pengawas ujian itu. 
and then he told the Exam's Supervisor about it. 


Begitu habis ber-cerita, 
As soon as he finished telling the story, 


mendadak salah satu dari teman-nya itu berlutut di hadapan-nya 
suddenly one of his friends knelt in front of him 


seraya berkata, 
and said, 


“Nyonya yang terjatuh dari lantai atas itu bukan lain adalah Istri saya!. 
"The madame who fell from the top floor is my wife !. 


Waktu itu karena ada urusan, maka saya tidak berada di rumah. 
At that time, because of some business, I was not at home. 


Begitu pulang, 
Upon returning home, 


ternyata rumah sudah habis dimakan api, 
it turned out that my house had been eaten by fire,


seorang dayang muda serta pelayan tua 
a young lady and an old servant 


juga telah tewas terbakar di lantai bawah, 
had also been burned to death in the basement, 


dan lagi mendengar Orang mengatakan 
and I am hearing people say, 


bahwa Istri saya pun telah terjatuh dari lantai atas 
that my wife had fallen from the top floor 


dan tewas terbakar, 
and she was burned to death, 


saat itu saya benar-benar amat sedih. 
at that time I was really very sad. 


Keesokan hari-nya, 
The next day, 


Istri saya mendadak pulang ke rumah, 
my wife suddenly came home,


namun melihat pakaian-nya yang semerawut, 
but seeing her messy clothes, 


saya menjadi curiga 
I became suspicious 


dan menuduh dia ada main gila di luaran 
and accused her of playing crazy outside 


lalu memarahi-nya, 
and then scolded her, 


akhir-nya saya memutuskan untuk menceraikan diri-nya. 
finally I decided to divorce her. 


Setelah mendengar cerita-mu tadi, 
After hearing your story earlier, 


saya menjadi sadar 
I became aware 


bahwa telah salah menduga yang bukan-bukan terhadap Istri sendiri. 
that I had mistakenly suspected of my wife herself. 


Sungguh tak disangka, 
It is really unexpectedly, 


anda bukan hanya menolong jiwa-nya, 
you are not only helping her soul, 


malah sekaligus menjaga Kesucian-nya. 
but at the same time keeping her chastity. 


Budi besar anda ini selamanya tidak akan kami lupakan”. 
We will never forget your big virtue forever ”. 


Setelah mengikuti perbincangan mereka, 
After following their discussion, 


pengawas ujian itu amat mengagumi sikap Teng Yin 
the Exam's Supervisor greatly admired Teng Yin's attitude 


yang tahan terhadap godaan kecantikan 
who can resisting the temptations of beauty 


serta dapat menjaga Kesucian Nyonya itu, 
and being able to keep chastity of that madame,


dan dia juga dapat merasakan kuasa TUHAN yang sungguh tiada batas-nya. 
and he could also feel the infinite power of GOD. 


Teman-nya itu juga segera pergi 
His friend also immediately went 


untuk menjemput kembali Istri-nya yang telah disalah tuduh oleh-nya, 
to pick up his wife who had been accused by him, 


dan akhir-nya mereka berdua dapat rukun kembali seperti dulu. 
and finally the two of them were able to reconcile as before. 


Setahun kemudian, 
A year later, 


mereka ber-dua dipilih menjadi Pejabat Istana. 
they were both elected to the Palace's Officials. 


Karena melihat Lim Teng Yin belum menikah, 
Seeing that Lim Teng Yin was unmarried,


maka Perdana Menteri He yang kagum pada Kepribadian-nya, 
so the Prime Minister He, who was amazed at his personality, 


kemudian menjodohkan seorang Wanita baik pada-nya. 
then arranged a good woman to him. 


Tidak lama kemudian 
Not long after,


Lim Teng Yin berhasil menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri. 
Lim Teng Yin succeeded in serving as Prime Minister's Deputy. 


Dan sewaktu ke-dua Putra-nya yang masih berusia muda itu 
And when, the two of his sons that were young, 


berhasil lulus Ujian Negara 
passed the State Examination 


dan menjadi Pejabat di Istana, 
and became an Official at the Palace, 


Lim Teng Yin telah naik pangkat menjadi Menteri Negara. 
Lim Teng Yin had been promoted to become the State's Minister. 


Ini semua hanya karena satu niat-nya yang lurus dan bersih, 
It was all because of one pure intention, 


balasan dari perbuatan baik-nya. 
the reward for his good deeds. 



Sastrawan Po Yin Cimembuat sebuah syair,
The literary man Po Yin Ci wrote a verse,


“Di bawah sinar lilin menjaga Kesucian Orang, 
"Under the candlelight keeping the chastity of someone, 

Kwan Kung memberi-nya jubah emas ungu, 
Kwan Kung gave him a robe of purple gold, 

Mendapatkan pangkat serta seorang Istri bijak, 
Get a rank and a wise wife, 

Menjabat Menteri, Nama harum sepanjang masa”.
Took office as Minister, the name is fragrant for all time ”.