Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 5

Part Fourteen - 5


Halaman  Beranda No.64
Home Page No.64



5. Cinta Asmara Sulit Dihindari, Namun Hati-ku Tetap Murni Bagai Rembulan 
5. Love Romance is Hard to Avoid, But My Heart Remains Pure Like the Moon 


Cerita 1 : 
Story 1: 


Di Propinsi Thai Chang, 
In Thai Chang's Province, 


ada seorang yang bernama Lu Jung Kung 
there was a man named Lu Jung Kung 


dengan nama lain-nya Se Chi, 
with another name is Se Chi, 


karena dia akan ke Nan Cing 
because he was going to Nan Cing 


untuk mengikuti ujian, 
to take an exam, 


maka dia menginap di suatu penginapan. 
so he stayed at an inn. 


Pemilik penginapan itu memiliki seorang Putri yang cantik jelita 
The innkeeper has a beautiful daughter 


dan pandai meniup seruling bambu. 
who is good at blowing bamboo flutes. 


Di kala tengah malam buta, 
In the middle of the night, 


seusai meniup seruling, 
after blowing the flute, 


gadis itu lalu memasuki kamar Lu Jung Kung. 
the girl entered Lu Jung Kung's room. 


Namun karena dia ber-pura-pura sakit, 
However, because he pretended to be sick, 


maka gadis itu pun kemudian pergi. 
the girl then left. 


Di kemudian hari Lu Jung membuat sebuah syair, 
Later Lu Jung composed a verse, 


“Tiupan angin, sinar Rembulan menyinari jendela hampa, 
"The wind gusts, the Moonlight shines on the empty window, 

Datang seorang gadis jelita datang untuk menggoda, 
Comes a pretty girl, comes to flirt, 

Dengan maksud ingin merajut tali kasih dengan-ku, 
With the intention of knitting love ties with me, 

10 tahun lalu telah ada yang dijodohkan untuk-ku”. 
10 years ago someone was matchmaked for me ”. 



Akhir-nya dia pindah tempat lain 
Eventually he moved elsewhere 


untuk menghindari gadis 
to avoid the girl 


dan berhasil lulus dalam ujian tahun itu. 
and successful to pass the exam that year. 


Sebelum ujian, 
Before the exam, 


Ayah-nya yang berada jauh di kampung halaman 
his father, who was far away in his hometown, 


ber-mimpi melihat seorang petugas memberi-nya satu papan nama 
dreamed of seeing an Officer hand him a signboard 


yang bertuliskan kata-kata, “Tiupan angin, sinar Rembulan”. 
with the words, "Wind blowing, moonlight". 


Ayah-nya yang mengira ini adalah isyarat bahwa ajal-nya sudah akan tiba, 
His father, who thought this was a sign that his death was coming, 


lalu menulis surat untuk Lu Jung. 
then wrote a letter to Lu Jung. 


Lu Jung setelah membaca surat itu 
After reading the letter, 


baru-lah mengerti mimpi Ayah-nya tersebut. 
only then Lu Jung understood his father's dream. 


Seketika itu juga 
At that moment, 


ia terkejut bukan main, 
he was also shocked, 


dan sejak itu dia lebih ber-hati-hati lagi 
and since then he has been more careful 


dalam segala tindakan-nya. 
in all his actions. 


Kemudian dia naik jabatan 
Then he was promoted 


dan menikmati kejayaan-nya. 
and enjoyed his glory. 


Apabila waktu itu, 
If at that time, 


dia tergoda oleh rayuan sang gadis, 
he was tempted by the temptation of the girl, 


maka ditakutkan 
it was feared 


dia akan gagal untuk selama-nya. 
he would fail forever.