Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 8

Part Fourteen - 8


Halaman Beranda No.67
Home Page No.67



8. Nama Tercemar Sepanjang Masa 
8. The Name is Tainted for All the Time


Cerita 1 : 
Story 1: 


Pada Dinasti Thang, 
In the Thang Dynasty, 


hidup-lah seorang cendikiawan bernama Li Teng,  
there lived a student named Li Teng,


yang pada usia 18 tahun saja 
at the age of 18, 


telah berhasil lulus Ujian Kecamatan, 
he had successfully passed the Sub District Examination, 


sehingga dia merasa yakin 
so he felt sure 


bahwa dengan mudah pasti dapat lulus pula dalam Ujian Negara. 
that he would easily pass the State Examination. 


Nyata-nya,  
In fact, 


sampai 4 (empat) kali berturut-turut 
up to 4 (four) times in a row, 


tetap mengalami kegagalan, 
he still experience failure, 


bahkan akhir-nya sampai berusia tua 
even until he is old, 


tetap saja tidak dapat mencapai kejayaan. 
he still can not achieve glory. 


Karena dia merasa amat penasaran, 
Because he was very curious, 


tidak tahu mengapa selalu menemui kegagalan, 
didn't know why he always met failure, 


maka dia pergi menemui Suhu Yek 
so he went to Yek's Master 


untuk menanyakan penyebab-nya. 
to ask the cause. 


Suhu Yek adalah seorang Guru Dharma 
The Yek's Master was a Dharma Master 


yang memiliki ilmu kebatinan yang amat tinggi 
who had very high mystical knowledge 


sehingga Roh-nya mampu dengan bebas keluar masuk dari badan-nya, 
so his Spirit was able to freely enter and exit his body, 


dan Beliau berkata, 
and he said, 


“Menyangkut masalah Nama serta Kedudukan, 
"Regarding the matter of Name and Position, 


semua itu diatur oleh Wen Chang Ti Cin, 
all of that is arranged by Wen Chang Ti Cin, 


aku akan membantu-mu untuk menanyakan penyebab-nya”. 
I will help you to ask the cause". 


Maka Suhu Yek menggunakan kemampuan-nya yang tinggi 
So the Yek's Master used his high ability 


untuk berkomunikasi dengan Wen Chang Ti Cin, 
to communicate with Wen Chang Ti Cin, 


dan bertanya mengenai Hukum Sebab Akibat dari Li Teng. 
and asked about the Law of Cause and Effect from Li Teng. 


Setelah diperiksa, 
After being examined, 


Beliau lalu berkata, 
he then said, 


“Sewaktu Li Teng lahir, 
"When Li Teng was born, 


TUHAN telah memberi-nya sebuah batu pualam 
the Lord gave him an marble stone 


yang arti-nya, 
which means, 


bahwa dia akan dapat lulus Ujian Kecamatan 
that he will be able to pass the Sub District examination 


di usia 18 tahun, 
at the age of 18, 


lalu lewat setahun kemudian 
then after a year later 


dia juga dapat lulus dalam Ujian Negara, 
he can also pass the State Examination, 


pada usia 55 tahun menjabat sebagai Perdana Menteri, 
at the age of 55, serving as Prime Minister, 


di kala usia 70 tahun akan pensiun, 
when the age of 70 will retire, 


dan akhir-nya 
and finally 


pada usia 79 tahun akan meninggal dunia dengan tenang. 
at the age of 79 years will die peacefully. 


Namun setelah lulus Ujian Kecamatan, 
But after passing the Sub District Examination, 


dia jatuh hati pada seorang gadis yang bernama Cang Siau Yen, 
he fell in love with a girl named Cang Siau Yen, 


dan sayang 
and unfortunately 


hanya bertepuk sebelah tangan. 
he only clapped one hand. 


Oleh karena itu-lah, 
Because of that, 


dia malahan berani mencelakakan Ayah gadis itu 
he even dared to harm the girl's father 


yang bernama Cang Cheng sampai masuk penjara. 
named Cang Cheng to go to prison. 


Karena sebab demikian-lah 
Because of that, 


dia di-hukum Langit, 
he was punished by Heaven, 


10 tahun diperlambat waktu-nya untuk dapat meraih kekayaan dan Nama, 
for 10 years, his time was slowed down to gain wealth and name


jadi pada usia 29 tahun 
so at the age of 29, 


baru-lah dapat lulus Ujian Negara 
just then he pass the State Examination 


dan meraih ranking pertama. 
and get first place. 


Kemudian karena 
Then because 


dia merebut tanah warisan dari Kakak-nya Li Fung, 
he took the inherited land from his Brother Li Fung, 


dia di-hukum oleh Langit, 
he was punished by Heaven, 


10 tahun lagi diperlambat baru-lah dapat mencapai kejayaan, 
for 10 years, his time was slowed down to achieve glory 


jadi pada usia 39 tahun 
so at the age of 39, 


baru dapat lulus Ujian Negara 
just then he pass the State Examination 


dan meraih ranking ke-dua. 
and get second place. 


Tak lama kemudian 
Not long after 


karena berselingkuh dengan Istri Orang, 
due to an affair with someone's wife, 


maka Langit sekali lagi menghukum-nya 
then the Heavens once again punished him, 


dengan memperlambat 10 tahun 
by slowing down his time for 10 years 


baru-lah mendapatkan kejayaan. 
just then he get the glory. 


Lalu karena sekali lagi,  
Then because once again, 


dia dengan diam-diam berzinah dengan seorang gadis 
he was secretly committing adultery with a girl 


yang bernama Wang Ching Niang, 
named Wang Ching Niang, 


dosa itu sangat-lah berat, 
that sin is very grave.


sehingga sekarang 
so that now 


semua Rejeki-nya telah terkikis habis semua 
all of his fortunes have been completely eroded 


dan hidup-nya juga tidak akan lama lagi”. 
and his life will not be long anymore ”. 


Setelah Suhu Yek menceritakan semua itu kepada-nya, 
After the Yek's Master told him all that, 


dia pun tak bisa mengatakan apa-apa lagi, 
he could not say anything else, 


menyesal pun 
regret it 


juga sudah terlambat, 
but it was too late, 


akhir-nya 
finally 

dia menemui ajal-nya dalam kesedihan. 
he met his death in sadness. 



Wu Ik Ceberkata,
Wu I Ce said,


“Tamak dan haus sex merusak masa depan, 
"Greed and thirst for sex ruin the future, 

Bertumpuk-tumpuk dosa telah dilakukan, 
Heaps of sins have been committed, 

Masa depan yang gemilang kini telah tiada, 
The glorious future is now gone, 

Kebajikan serta Pembinaan menjadi hilang semua-nya”. 
The Virtue and self development are all lost ”.