Halaman

Bagian Ke-empatbelas - 9

Part Fourteen - 9


9. Kalau Tidak Ingin Mendapatkan Kemalangan, Maka Jangan-lah Merebut Milik Orang Lain 
9. If you don't want to get misfortune, then don't take possessions of others


Halaman Beranda No.68
Home Page No.68



Cerita 1 : 
Story 1: 


Pada zaman Dinasti Ming, 
During the Ming's Dynasty, 


hidup-lah seorang maniak sex yang bernama Cang Chai. 
there lived a sex maniac named Cang Chai. 


Sewaktu menjabat sebagai Pejabat Negara, 
While serving as a State Official,


dia mendengar 
he heard 


bahwa Pejabat Liu di Daerah Fu Cou, 
that the Liu's Official in Fu Cou's Region 


mempunyai seorang Istri yang sangat cantik jelita, 
had a very beautiful wife, 


sehingga dia pun sangat tergila-gila 
so he was crazy about her 


dan ingin memiliki-nya. 
and wanted to have her. 


Maka di saat bertemu, 
So when he met him, 


dia berkata, 
he said, 


“Apakah kamu tahu, 
"Do you know, 


hari ini kamu dapat naik pangkat atas Jasa siapa ?”. 
today you can be promoted, this is caused by whose merits ?". 


Pejabat Liu dengan rasa hormat 
The Liu's Official respectfully 


dan amat ber-Terimakasih menjawab, 
and gratefully replied, 


“Ini semua adalah atas Jasa dan perhatian dari Tuan”. 
"This is all due to the merits and attention of you, Mister". 


Mendengar jawaban seperti itu, 
Hearing such an answer, 


Cang Chai berpikir 
Cang Chai thought 


bahwa Orang ini telah masuk dalam perangkap-nya, 
that this Person had fallen into his trap, 


maka dia langsung berkata, 
so he immediately said, 


“Kalau memang kamu tahu budi, 
If you really know the merits, 


maka dengan apa, 
then with what, 


kamu akan membalas semua Kebaikan-ku itu ?” 
you will repay all of my kindness ?"


Pejabat Liu berkata, 
The Liu's Official said, 


“Selain badan-ku ini, 
"Apart from my body, 


semua-nya dapat ku-persembahkan untuk Tuan”. 
I can offer everything to you, Mister." 


Cang Chai menjadi sangat gembira dan berkata, 
Cang Chai became very happy and said, 


“Saya hanya menginginkan Istri-mu seorang saja, tiada yang lain lagi. 
"I only want your wife, nothing else. 


Hari ini kamu telah berjanji pada-ku 
Today you have promised me 


dan bersedia untuk memutuskan tali cinta dengan Istri-mu, 
and are willing to break the love ties with your wife, 


aku sangat ber-Terimakasih kepada-mu”. 
I am very grateful to you. 


Pejabat Liu sangat terkejut setelah mendengar kata-kata-nya 
The Liu's Official was very shocked upon hearing his words 


dan pingsan seketika pada saat itu juga. 
and fainted instantly at that. 


Cang Chai telah menyuruh pelayan-nya 
Cang Chai had ordered his servants 


untuk mempersiapkan tandu merah 
to prepare a red stretcher 


di depan rumah Pejabat Liu, 
in front of the Liu's Official house, 


dan memerintahkan untuk membawa pulang Nyonya Liu. 
and ordered to take Mrs. Liu to his home. 


Walau sebenarnya hati Pejabat Liu sangat tidak rela, 
Although the Liu's Official heart was actually very unwilling, 


tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. 
he also couldn't do anything else. 


Di kemudian hari, 
Later, 


Cang Chai juga ingin merebut Istri dari Cang Cong, 
Cang Chai also wanted to take of Cang Cong's wife, 


namun selalu gagal. 
but always failed. 


Kemudian Cang Chai meminjam kekuasaan Pejabat Ik Se 
Then Cang Chai borrowed the power of Ik Se's Official,  


untuk menghukum Cang Cong, 
to punish Cang Cong, 


sehingga akhir-nya 
so that in the end 


berhasil merebut Nyonya Cang. 
he succeeded in taking Cang's Madame.


Ada sekali 
There was once 


Cang Chai bekerja sama dengan kaum pemberontak 
Cang Chai cooperating with the rebels 


untuk memberontak 
to rebel 


tapi sayang gagal, 
but unfortunately failed, 


sehingga 9 Keturunan-nya di-hukum penggal mati, 
so that the nine's of his descendants were beheaded, 


dan kepala Cang Chai digantung di pintu gerbang kota 
and Cang Chai's head was hung at the city gate 


untuk dilihat oleh Rakyat. 
for the People to see. 


Ini semua adalah akibat dari semua perbuatan jahat-nya. 
This is all the result of all his evil deeds. 


Wu Ik Cemembuat sebuah syair, 
Wu Ik Ce composed a verse, 


“Menggunakan jabatan dan segala kekuasaan yang ada, 
"Using the position and all existing powers, 

Merebut Istri Orang sehingga menciptakan Hukum Karma, 
Seizing someone's wive thus creating the Law of Karma, 

Hanya tahu tamak dan ber-senang-senang di dunia ini, 
Only know being greedy and having fun in this world, 

Roh kembali Neraka, dosa menumpuk sulit di-ampuni”. 
Spirit back Hell, sins piled up and hard to forgive ”.