Part Six - Story 1
Halaman Beranda No.26
Home Page No.26
Li Cen adalah seorang Pemuda yang berasal dari Propinsi San Tung.
Li Cen is a young man from San Tung's Province.
Biasanya dia hanya belajar dan tidak banyak bicara,
Usually he just studies and doesn't talk much,
kadangkala kalau dia mendengar teman-nya yang berbicara kata-kata kotor
sometimes when he hears his friends speaking dirty words
atau mendengar perkataan mengenai perihal sex,
or hears words about sex,
wajah-nya langsung memerah
his face immediately turns red
lalu pergi bersembunyi ke tempat lain,
and then he goes to hide somewhere else,
menghindari mendengar perkataan yang tidak pantas itu.
avoiding hearing those inappropriate words.
Ada kala-nya juga,
There were times too,
dengan kata-kata yang keras dan tegas,
with words that were loud and firm,
dia memarahi teman-nya
he scolded his friend
agar tidak melanjutkan perkataan kotor itu.
for not continuing the dirty talk.
Tapi kadang-kadang dengan perkataan yang lembut
But sometimes with gentle words
menasehati teman-teman-nya itu.
to advise his friends.
Sehingga dia dijuluki “Li Mo Ku” oleh teman-teman-nya.
So he was nicknamed "Li Mo Ku" by his friends.
Pada Tahun Ting Mau, Pemerintahan Raja Chien Lung,
In the Ting Mau's Year, King Chien Lung's Reign,
dia menuju ke Ibukota dalam rangka mengikuti ujian.
he heads to the Capital to take the exam.
Ada seorang Teman se-perjalanan-nya
There was a friend on his trip
yang sering ke tempat pelacuran untuk mabuk-mabuk-an
who often went to brothels house to get drunk
dan mencari wanita penghibur.
and looked for comfort women.
Sedangkan dia tetap berada sendirian di kamar-nya,
Meanwhile he remained alone in his room,
dengan tekun belajar.
studying diligently.
Pada suatu hari,
One day,
teman-nya itu mengundang Wanita penghibur masuk ke dalam kamar-nya
his friend invited the comfort woman into his room
dan memaksa dia untuk minum bersama.
and forced him to drink together.
Di saat wanita penghibur yang di samping Li Cen menyuguhkan arak untuk-nya,
As the comfort woman beside Li Cen served him wine,
Wanita itu dengan tangan-nya merangkul pundak Li Cen.
The woman with her hands wrapped around Li Cen's shoulders.
Dengan sikap manja dan suara yang merayu serta mata yang genit,
With a spoiled demeanor and a seductive voice and flirty eyes,
Wanita itu nyaris berhasil menggoda-nya.
The woman almost succeed to tempt him.
Namun mendadak dia berdiri
But suddenly he stood up
dan dengan cepat berlari meninggalkan tempat itu.
and quickly ran away from the place.
Pada malam itu juga, dia tidur di tempat lain
That same night, he slept elsewhere
dan tidak berniat kembali ke kamar-nya.
and had no intention of returning to his room.
Sesudah kejadian ini,
After this incident,
Li Cen membuat syair untuk menasehati teman-nya itu,
Li Cen composed a verses to advise his friend,
A.
“Daun willow (alis mata) dapat mengacaukan pikiran,
"Willow leaves (eyebrows) can confuse the mind,
Bunga (raut wajah yang cantik) dapat mencuri hati,
Flowers (pretty faces) can steal hearts,
Tiada lagi Orang terbaik yang patut menjadi pemimpin,
There is no better person to be a leader,
B.
Tentara arak yang pahit, siang malam saling berebutan,
Soldiers of bitter wine, day and night fighting over each other,
Juga ada hiburan musik untuk memperindah suasana,
There is also music entertainment to beautify the atmosphere,
Bermain wanita akan dapat men-celaka-kan Orang,
Playing women will be able to harm people,
Membacok Jenderal bodoh, yang bermain cinta palsu,
Stab the stupid's General, who plays fake love,
C.
Tak peduli Satria gagah yang dapat mendaki gunung,
No matter the gallant Knight who can climb mountains,
Di medan perang tiada yang tak mengalami kegagalan,
On the battlefield, there is no one, that has not failure,
Tenaga untuk berperang telah habis, tubuh menjadi loyo,
The energy to fight has run out, the body becomes sluggish,
Karena di dalam kamar, ada wanita penghisap darah,
Because in the room, there is a bloodsucking woman,
Bulan berganti Tahun tak peduli lagi dengan para Tentara,
Month was replaced by year, no longer cares about the soldiers,
Juga tak peduli lagi akan keselamatan diri sendiri,
You don't care about your own safety anymore,
D.
Menasehati Satria pupuk-lah Kebajikan dan ber-karya besar,
Advising the Knight to cultivate virtue and do great work,
Tidak berzinah dan jangan lengah, jaga-lah Moral-moral,
Do not commit adultery and do not be unguarded, keep the Morals,
Membina diri-lah, asah-lah tajam pedang Kearifan,
Build yourself up, sharpen the Wisdom's sword,
Membunuh habis Setan arak dan Setan ber-hias”.
Slay the wine's demon and the ornated devil ".
Teman-teman-nya setelah melihat syair-syair itu,
After his friends seeing the rhyme,
merasa kagum dan hormat pada-nya.
his friends felt awe and respect for him.
Pada Tahun itu juga,
In that same year,
Li Cen berhasil meraih ranking teratas dalam mengikuti Ujian Negara.
Li Cen won the top ranking in taking the State Examination.
Peribahasa mengatakan,
The proverb says,
“Satu niat yang lurus dapat menghancurkan ribuan kesesatan”.
"One righteous intention can destroy thousands of deviations."
Hanya Orang yang seperti Li Mo Ku
Only people like Li Mo Ku
yang begitu ber-budi lurus saja-lah baru mempunyai Kebajikan
who are so virtuous, only then can have virtue
dan mendapatkan balasan Jasa yang baik.
and he can receive good merit.