Part Six - Story 2
Halaman Beranda No.27
Home Page No.27
Chou Po Sun, Orang San Tung zaman Dinasti Ching.
Chou Po Sun, San Tung's people of the Ching's Dynasty.
Cia Ce berhasil lulus ujian dengan hasil terbaik.
Cia Ce passed the exam with the best results.
Setelah pengumuman hasil ujian
After the announcement of the exam's results
yang sangat memuaskan hati-nya itu,
which was very satisfying to his heart,
dia lalu mengadakan pesta besar
then he hold a big party
dan mengundang wanita penghibur ke dalam kamar baca-nya
and invited the comfort woman into his reading room
untuk ber-senang-senang dengan mereka.
to have fun with them.
Pada malam itu juga,
That same night,
Ayah-nya yang berada jauh di kampung halaman
his father who was far away in his hometown
tengah ber-mimpi bertemu dengan seorang Dewa yang berkata pada-nya,
was dreaming of meeting a god who said to him,
“Tahun ini Putra-mu lulus ujian dengan hasil terbaik,
“This year your son passed the exam with the best results,
sebenarnya dia dapat lulus lagi pada ujian di tahun U Chen
actually he could pass the exam again in U Chen's year
dan menjadi Pejabat.
and become an Official.
Namun karena telah melakukan perzinahan di Ibukota,
However, because he has committed adultery in the Capital,
walau hanya dengan wanita penghibur yang dibayar dengan uang,
even if only with comfort women who are paid with money,
tetapi ini semua telah mengikis Budi Kebajikan dari Para Leluhur.
this has all eroded the Ancestors' virtue.
Maka Wen Chang Ti Cin telah menghapus Nama dan Jasa-nya.
So Wen Chang Ti Cin has deleted his name and merit.
Karena Leluhur kamu pernah berbuat Kebajikan dan Jasa Pahala,
Because your ancestors used to do charity and merit,
sehingga dapat memberkahi Anak-Cucu-nya.
so that they can bless their grandsons.
Jikalau Putra-mu dapat mengubah dan bertobat,
If your son can change and repent,
maka Nama dan Jasa-nya dapat dicatat kembali”.
then his name and merit can be recorded again ”.
Di kala Po Sun pulang ke rumah,
When Po Sun came home,
Ayah-nya bertanya pada-nya,
his father asked him,
“Kamu sewaktu di Ibukota,
"When you were in the Capital,
mengapa ber-senang-senang dengan wanita penghibur ?”.
why have fun with comfort women ?".
Po Sun yang mengira dapat mengelabui Ayah-nya,
Po Sun who thought he could deceive his father,
lalu berkata,
then said,
“Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu,
"I have never done such a thing,
Ayah mana boleh menfitnah diri-ku”.
so father should not slander me".
Ayah-nya menjadi sangat marah dan mengatakan,
His father got very angry and said,
“Kalau tidak ingin diketahui oleh Orang lain,
"If you don't want other people to know,
maka jangan melakukan-nya.
then don't do it.
Apabila kamu tidak melakukan kesalahan,
If you didn't do anything wrong,
Ayah tidak mungkin menuduh diri-mu
Dad would not be able to accuse yourself
telah melakukan hal yang memalukan itu”.
of doing that shameful thing.
Kemudian men-cerita-kan semua mimpi-nya itu kepada Po Sun.
Then he told all his dreams to Po Sun.
Setelah mendengar-nya,
After hearing it,
dia menjadi terkejut
he was so shocked
sehingga bulu kuduk-nya merinding
so the hair on his neck goosebumps
dan wajah-nya menjadi pucat pasi.
and his face turned pale.
Sungguh tak disangka segala kelakuan-nya di luar,
It was unexpected that all of his actions on the outside
semua-nya diketahui jelas oleh Para Dewa.
everything were clearly known to the gods.
Bahkan Ayah-nya yang juga mengetahui-nya.
Even his father knew it.
Pada saat itu juga,
At that very moment,
dia memasang dupa untuk ber-sembahyang
he put up an incense stick to pray
bahwa dia akan bertobat
that he would repent
dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan zinah lagi.
and promised never to commit adultery again.
Akhir-nya pada Tahun U Chen tersebut,
Eventually in that U Chen's Year,
dia benar-benar lulus menjadi Pejabat.
he actually graduated to become an Official.
Wu Ik Ce praised Po Sun with make a verses,
“Haus serta tamak sex sangat-lah liar dan mengerikan,
"Thirst and greed for sex is wild and terrible,
Bertobat-lah dan jangan melakukan perbuatan itu lagi,
Repent and don't do those action again,
Ber-gegas memupuk Pahala, memperbaiki kesalahan dulu,
Hurry to cultivate merit, correct the last mistakes,
Mengembalikan Kebajikan dan memberkahi Anak-cucu”.
Restoring virtue and blessing the children and grandchildren ”.