Part Five - Story 3
Halaman Beranda No.24
Home Page No.24
( Kisah dari Legenda Buddha Hidup Chi Kung )
The Story of the Chi Kung's Living Buddha Legend
Kao Kuo Thai, karena miskin, dia dikirim ke Kuil Nikow,
Kao Kuo Thai, because being poor, he was sent to the Nikow Temple,
tempat Bibi-nya untuk belajar.
where his Aunt was to study.
Di dalam Kuil terdapat seorang Nikow muda yang cantik.
Inside the temple, there is a young and beautiful Nikow.
Karena melihat Kuo Thai merupakan seorang Pemuda yang amat tampan,
Because Kuo Thai was a very handsome young man,
maka Nikow muda itu tergerak hati-nya
so the young Nikow's heart was moved
dan lupa akan pantangan-nya.
and forgot her abstinence.
Lalu dia membuat satu bait syair untuk Kuo Thai yang berbunyi :
Then she composed a verse for Kuo Thai which reads :
“Biarpun badan ber-sembahyang di depan Dewi Kwan Im,
"Even if my body is praying in front of Kwan Im's goddess,
Namun tidak berharap dapat menjadi Dewa Buddha,
But not wishing to become a Buddha's god,
Hanya mengharapkan setetes air kasih sayang dan cinta,
Just expecting a drop of affection and love,
Bersama-sama menikmati kesenangan duniawi”.
Enjoy worldly pleasures together.
Kao Kuo Thai berpikir bahwa Nikow itu,
Kao Kuo Thai thought that Nikow,
kalau memang telah dapat melepaskan diri dari ikatan duniawi dengan menjadi seorang Nikow,
if it had been able to break away from worldly bonds by becoming a Nikow,
pasti-lah bukan Orang yang biasa.
was definitely not an ordinary person.
Mungkin hanya tidak mampu mengendalikan perasaan hati-nya,
Maybe just unable to control the feelings of her heart,
yang telah tergerak.
that had moved.
Maka sudah sepantasnya apabila dia menasehati Nikow tersebut
So it is only right that he should advise the Nikow
agar menahan diri dan nafsu-nya itu,
to restrain herself and her lust,
terlebih lagi dia tidak boleh menodai Kesucian Nikow itu.
moreover he should not tarnish the Nikow's chastity.
Maka dia membuat syair balasan sebagai berikut :
So he made the reply of her verse :
A.
“Sekali timbul niat buruk, Dewa-pun berpindah tempat,
"Once a bad intention arises, the god change places,
Begitu pindah, maka ‘enam maling’ mengacaukan hati,
Once move, then the 'six thieves' will confuse hearts,
Hati mulai kacau, badan raga-pun tiada majikan-nya,
The heart begins to mess, the body has no master,
Enam jalur tumimbal lahir berada di depan mata,
The six paths of rebirth are at hand,
B.
Roda reinkarnasi terus berputar tiada masa batas-nya,
The wheel of reincarnation continues to spin indefinitely,
Jalur Hewan dan Setan merupakan derita yang tiada tara,
The Path of Animals and Demons is incomparable suffering,
Kamu jangan-lah ada niat dan nafsu yang tidak baik,
You should not have bad intentions and lust,
Sekali salah jalan akan berakibat puluhan ribu bencana”.
One wrong way will result in tens of thousands of disasters ”.
Nikow muda setelah membaca syair balasan ini,
The young Nikow, after reading this verse,
merasa kepala-nya seperti dipukul godam,
felt as if her head had been hit by a sledgehammer,
bagaikan mendengar suara petir di siang hari,
as if she had heard the sound of thunder in the daytime,
seketika itu juga menjadi sadar.
immediately she became aware.
Sehingga mulai saat itu juga,
So that from that moment on,
tidak berani lagi bertemu muka dengan Kuo Thai.
she did not dare to meet Kuo Thai face to face.
Lalu dengan sepenuh hati mempelajari
Then wholeheartedly studied
serta melaksanakan Dharma Ajaran Sang Buddha
and practiced the Dharma Teachings of the Buddha
dan akhir-nya berhasil mencapai kesempurnaan.
and finally attained perfection.
Kao Kuo Thai, setelah kejadian itu juga telah pindah ke tempat lain
Kao Kuo Thai, after the incident, has also moved to another place,
yaitu rumah hartawan Chou Pan Chen.
namely the home of wealthy's Chou Pan Chen.
Namun setelah tinggal setengah tahun lebih,
But after living for more than a year and a half,
dia kehabisan uang untuk membayar sewa.
he ran out of money to pay rent.
Sehingga pintu kamar-nya dibongkar oleh Kepala Pelayan rumah itu.
So that his room's door was dismantled by the servant's chief of that house.
Semua ini membuat hidup-nya terasa tidak aman dan tentram lagi,
All of this made his life feel insecure and not peaceful again,
dalam hati berpikir bahwa hidup dalam keadaan yang demikian miskin,
in his heart thinking that living in such a poor state,
apalah arti-nya lagi.
there is no meaning again.
Lalu dia pergi ke tengah hutan
Then he went to the middle's forest
untuk mengakhiri hidup-nya.
to end his life.
Di kala dia akan menggantung diri,
When he was about to hang himself,
mendadak muncul Buddha Chi Kung yang juga membawa seutas tali,
suddenly appeared Chi Kung's Buddha who was also carrying a rope,
lalu berjalan menghampiri-nya dan berkata,
then walked over to him and said,
“Pohon ini akan saya pergunakan untuk gantung diri.
"I will use this tree to hang myself.
Harap kamu jangan berebutan dengan-ku,
Hope you don't fight with me,
cari-lah tempat lain”.
please look for another place ”.
Dia lalu bertanya pada Sang Padri,
He then asked the Chi Kung's Buddha,
sebab mengapa ingin membunuh diri.
why he wanted to kill himself.
Sang Padri berkata,
The Chi Kung's Buddha said,
“Saya berhutang uang pada Orang,
“I owe someone’s money,
tapi tidak mampu untuk membayar-nya.
but I can't afford to pay it.
Sehingga berpikir pendek seperti ini,
So think short like this,
kamu bagaimana ?”.
how about you? ”.
Kuo Thai lalu menceritakan nasib-nya yang malang itu.
Kuo Thai then shared his unfortunate fate.
Kemudian malah memberikan uang-nya yang tersisa itu kepada Sang Padri.
Then instead he gave the remaining of his money to the Padri.
Namun Buddha Chi Kung bertanya lagi,
But Chi Kung's Buddha asked again,
“Kamu tidak ada uang untuk membayar sewa,
"You have no money to pay rent,
bahkan pintu kamar-pun telah dibongkar Orang.
even the bedroom's door has been dismantled by someone.
Mengapa masih mau membantu saya ?”.
Why do you still want to help me? ”.
“Saya adalah Orang yang akan segera mati,
"I am a person who will die soon,
uang-uang ini apa guna-nya lagi untuk diri-ku.
to me, what is the money for again ?.
Lebih baik diberikan kepada Suhu untuk membayar hutang”,
It is better to give it to the Master to pay the debt ”,
jawab Kuo Thai.
replied Kuo Thai.
Buddha Hidup Chi Kung menjadi amat terharu oleh ketulusan hati-nya
The Chi Kung's Living Buddha was deeply touched by his heart's sincerity
lalu berkata,
and said,
“Hartawan Chou adalah kawan baik saya,
“The wealthy's Chou is my good friend,
kamu ikut-lah dengan-ku.
you come with me.
Masalah uang sewa itu akan saya bantu untuk menyelesaikan-nya”.
I will help you to solve about the rental's money problem”.
Mereka ber-dua lalu mendatangi rumah hartawan itu.
They both then went to the wealthy's house.
Tuan Chou melihat yang datang adalah Buddha Chi Kung ada-nya,
Mister Chou saw that it was Chi Kung's Buddha,
segera datang menyambut dengan penuh rasa hormat
who immediately came to greet him with great respect
dan dilayani layak-nya Tamu Agung.
and was welcomed like a Great's Guest.
Setelah masuk ke dalam rumah,
After entering the house,
Buddha Chi Kung lalu memperkenalkan Kuo Thai.
Chi Kung's Buddha then introduced Kuo Thai.
Baru-lah menceritakan mengenai masalah uang sewa tersebut.
Only then he to tell about the rental's money problem.
Hartawan Chou setelah mendengar semua itu,
The wealthy's Chou, upon hearing all this,
merasa gusar dan akan segera memecat Kepala Pelayan itu.
was very upset and was about to fire the servant's chief.
Beruntung Kuo Thai ber-dua memohon ampun bagi-nya,
Luckily, Kuo Thai begged a mercy for him,
sehingga hanya dipukul beberapa kali dengan tongkat kayu.
so they were only hit a few times with wooden sticks.
Kemudian Kuo Thai tetap tinggal di sana
Then Kuo Thai remained there
dan mendapat bantuan dan perhatian yang amat besar dari hartawan Chou.
and received enormous help and attention from the wealthy's Chou.
Kao Kuo Thai akhir-nya lulus dalam Ujian Negara
Finally, Kao Kuo Thai passed the State Examination
dan menjadi seorang Pejabat yang jujur,
and became an Official who was honest,
bersih dan memperhatikan Rakyat miskin.
clean and caring for the poor.
Dia menjabat selama dua puluh tahun lebih,
He served for more than twenty years,
bersama Anak dan Istri-nya hidup dalam kekayaan serta kemuliaan.
with his son and wife living in wealth and glory.
Di saat usia-nya mencapai setengah abad,
When he reached a century and a half old,
dia lalu melepaskan diri dari ikatan duniawi dengan ber-pensiun
he broke away from worldly bonds by retiring
dan pergi membina diri.
and going on to cultivate himself.
Hidup-nya mencapai usia 80 tahun,
His life reached the age of 80,
setelah meninggal dia juga berhasil mencapai kesempurnaan.
after dying he also succeeded in achieving perfection.
Menjelang saat-saat terakhir-nya,
Nearing his final moments,
dia melihat Nikow yang dulu itu melayang di tengah udara.
he saw the Nikow hovering in midair.
Dengan memancarkan sinar yang begitu terang
By emitting such a bright light
dan menyebarkan hawa yang suci,
and spreading a pure air,
Nikow itu lalu berkata,
The Nikow then said,
“Silahkan Tuan Penolong naik dan duduk di atas Teratai Pusaka ini”.
"Please Mister Rescuer to go up and sit on this the heirloom's Lotus".
Kemudian membawa-nya terbang pergi.
Then take him flying away.
Ini semua adalah hasil dari perbuatan baik-nya.
These are all the results of his good deeds.
Wu Ik Ce makes a rhymes :
“Suka bermain Wanita, akan mencelakai Manusia,
"Like to play women, will harm humans,
Jerih payah ber-sekolah, hancur dalam satu hari saja,
Toil of school, crumble in one day,
Mengapa tidak mencontoh perbuatan Kao Kuo Thai,
Why not follow Kao Kuo Thai's deeds,
Hidup sampai usia 80, dan akhirnya kembali ke Surga”.
Live to the age of 80, and finally return to Heaven ”.