Halaman

Bagian Ke-sembilan - Cerita 2

Part Nine - Story 2


Halaman Beranda No.39
Home Page No.39


Penulis Buku “Mu Tan Thing” (Peristirahatan Mu Tan) adalah Thang Lin Chuan. 
The author of the book “Mu Tan Thing” ("Rest of Mu Tan") is Thang Lin Chuan. 


Buku ini tersebar luas di masyarakat, 
This book is widely distributed in society, 


kata-kata di dalam-nya amat indah dan teratur. 
the words in it are very beautiful and orderly. 


Setiap pembaca-nya, terutama Anak muda, 
Every reader, especially young people, 


setelah membaca buku ini, 
after reading this book, 


pasti terbuai oleh isi-nya 
definitely lulled by its contents


dan menyebabkan banyak dari mereka 
and cause many of them 

yang masa depan-nya hancur berantakan. 
whose future is falling apart.


Setelah Lin Chuan meninggal beberapa tahun kemudian, 
After Lin Chuan died several years later, 


Tetangga-nya yang juga telah meninggal dunia, 
His neighbor who had also died, 


mendadak hidup kembali. 
suddenly came back to life. 


Orang itu bercerita bahwa setelah dia sampai di Neraka, 
The man said that after he got to Hell, 


dia melihat Lin Chuan di sana 
he saw Lin Chuan over there 


tengah menjalani hukuman yang sangat mengerikan. 
serving an extremely terrible sentence. 


Kemudian dia bertanya kepada Pejabat Neraka, 
Then he asked the Hell's Official, 


“Lin Chuan telah berbuat dosa apa ?” 
"What sin has Lin Chuan committed ?" 


Pejabat Neraka menjawab, 
The Hell's Official replied, 


“Karena dia telah mengarang sebuah Buku yang melanggar Norma Susila 
"Because he has written a book that violates the Moral's Norms 


yang menyebabkan para pembaca-nya menjadi berpikiran sesat. 
which causes his readers to become mislead thinking.


Maka sudah seharusnya mendapatkan hukuman yang sedemikian rupa”. 
So it should be punished in such a way. 


“Lalu bagaimana Lin Chuan baru dapat terlepas dari hukuman-hukuman ini ?”, 
"Then how can Lin Chuan get out of these punishments ?", 


tanya-nya lagi. 
he asked again. 


Pejabat itu pun berkata, 
The Official also said, 


“Ini harus menunggu sampai Buku karangan-nya itu, semua-nya musnah. 
"It has to wait until the book that he is written, everything is destroyed. 


Baru-lah dapat menghapus semua dosa-dosa-nya”. 
Only then, he can wash away all his sins ”. 


Setelah Orang-orang satu Dusun itu mendengar cerita-nya, 
After the people in hamlet heard his story, 


semua-nya merasa terkejut bukan main. 
all of them felt shocked. 


Lalu mereka bertanya pada Orang yang hidup kembali itu, 
Then they asked the one who came back to life, 


“Kalau misal-nya Buku itu tidak bisa musnah semua-nya, 
"If, for example, the Book can not all be destroyed, 


apa akibat-nya ?”  
what will be the result ?"  


“Maka semua dosa-dosa-nya tak kan pernah terhapuskan 
"Then all his sins will never be taken away 


dan dia akan mendapat hukuman di Neraka untuk selama-nya”, 
and he will be punished in Hell for eternity", 


setelah mengatakan ini, 
after saying this, 


Orang itu meninggal lagi. 
that person died again. 


Akhir-nya, 
In the end, 


mereka semua membakar habis Buku “Peristirahatan Mu Tan” itu. 
they all burned down the “Mu Tan's Rest” book. 


Tuan Chiu Yong Ikmembuat sebuah syair,
Mr. Chiu Yong Ik composed a verse,


“Mengarang Buku yang melanggar norma susila, tidaklah ringan dosanya, 
"Writing books that violate the Moral's Norms, is not light sin, 

Dalam Catatan Emas, Nama tercoret dan jatuh ke Neraka, 
In the Gold Record, Names were crossed out and fell into Hell, 

Buku-nya musnah baru-lah dapat meringankan dosa, 
The book is destroyed only then it can lighten up his sin, 

Kalau tidak, selamanya tak kan dapat terlahir di Dunia”. 
If not, forever won't be able to be born in the world ”. 




Catatan Tambahan: 
Additional Note:


Buku yang berbau hal-hal melanggar Norma Susila dapat menyesatkan Orang, 
Books that violate the Moral's Norms can mislead people, 


dosa ini sungguh tidak ringan. 
this sin is really not light. 


Menilik dari semua cerita di atas, 
Judging from all the stories above, 


jangan-lah dianggap hanya omong kosong belaka. 
don't think it's just nonsense. 


Buku dapat dicetak, 
Books can be printed, 


makin dicetak makin banyak, 
the more they are printed, 


maka dosa pun bertambah berat juga. 
the more sin become heavier. 


Kebaikan dan kejahatan pasti ada balasan-nya. 
Good and evil have a reward. 


Seorang Pejabat atau Perdana Menteri juga susah melepaskan diri 
An Official or Prime Minister also finds it difficult to break free 


dari Hukum Karma, 
from the Law of Karma, 


apalagi hanya seorang pengarang Buku tersebut ?. 
moreover, only the author of the Book ?. 


Yang paling menyedihkan adalah 
The saddest thing is 


sampai sekarang masih ada juga Orang yang mengarang Buku tersebut, 
that until now there are still people who are writing the book, 


malah beredar makin banyak saja. 
but it's even more and more circulating. 


Dosa para pengarang Buku yang berbau hal-hal melanggar Norma Susila, 
Will the sins of the authors of the book that violate the Moral's Norms, 


apakah akan lebih ringan 
will it be lighter 


dari pengarang Buku “Peristirahatan Mu Tan” itu ? 
than the author of the book " Mu Tan's Rest"?