Halaman

Bagian Ke-tiga - Cerita 1

Part Three - Story 1


Halaman Beranda No.14
Home Page No.14


Pada Dinasti Thang, 
In the Thang's Dynasty, 


hidup-lah seorang Perdana Menteri yang bernama Ti Liang Kung 
there lived a Prime Minister named Ti Liang Kung 


dengan gelar Jen Cie. 
with the title Jen Cie. 


Dia memiliki tinggi badan delapan kaki dan ber-wawasan luas. 
He was eight feet tall and insightfully. 


Semasa muda-nya, dia amat-lah tampan. 
When he was young, he was very handsome. 


Dan ada satu kali, demi untuk mengikuti Ujian Negara, 
And there was one time, in order to take the State Examination, 


dia pernah menginap di suatu penginapan. 
he had stayed at an inn. 


Pada suatu hari, saat tengah malam, 
One day, at midnight, 


tiba-tiba datang seorang Janda muda ke dalam kamar-nya. 
suddenly a young widow came into his room. 


Rupa-nya adalah Menantu pemilik penginapan, 
It turned out that she is the daughter-in-law of the innkeeper, 


yang baru saja ditinggal mati oleh Suami-nya. 
who her husband had just died. 


Karena melihat Jen Cie amat-lah tampan, 
Because she saw Jen Cie so handsome, 


maka tergerak hati-nya, 
her heart was moved, 


lalu dengan alasan ingin meminjam api, 
then with the excuse of wanting to borrow fire, 


dia memasuki kamar Jen Cie 
she entered Jen Cie's room 


dengan maksud untuk berselingkuh. 
with the intention of having an affair. 


Nyata-nya, sedikit pun Jen Cie tidak tergoyahkan hati-nya. 
In fact, Jen Cie's heart doesn't waver at all. 


Malah dengan tenang berkata kepada-nya, 
Instead, he said to her calmly, 


“Begitu melihat diri-mu, 
"As soon as I saw you, 


aku menjadi ingat kata-kata seorang Biksu tua”.
I remembered the words of an old monk."


Janda muda itu tidak mengerti maksud dari kata-kata-nya, 
The young widow did not understand the meaning of his words, 


lalu meminta penjelasan. 
then asked for an explanation. 


Jen Cie menjelaskan, 
Jen Cie explained, 


“Dulu saya pernah belajar di suatu Vihara, 
 “I used to study at a monastery, 


dan Biksu tua di sana pernah berkata kepada saya, 
and the old monk there once said to me, 


[Tuan, kelak Anda pasti akan menjadi seorang yang sukses, 
[Sir, one day you will definitely become a successful person, 


namun Anda harus-lah ber-hati-hati, 
but you have to be careful, 


jangan-lah haus akan sex dan melakukan perzinahan ! ]. 
don't be thirsty for sex and commit adultery ! ]. 



Saya lalu berkata, 
I then said, 


[ Wanita yang cantik siapa juga suka, 
[ who are not likes a beautiful woman too, 


bagaimana mungkin dapat mengendalikan nafsu keinginan ini ? ], 
how is it possible to control this desire ? ], 


Lalu Biksu tua itu pun menjelaskan pada-ku, 
Then the old monk explained to me, 


[ Mengendalikan nafsu ini sebenarnya tidak-lah sulit, 
Controlling this lust is actually not difficult, 


dalam hati-mu dapat timbul nafsu birahi itu karena kamu menyukai kecantikan-nya. 
in your heart it can arise lust because you like her beauty. 



Apabila Wanita cantik itu kamu ibaratkan sebagai seekor siluman rubah, ular beracun atau Setan dedemit, 
If you think of that beautiful woman as a fox's demon, poisonous snake or dedemit's demon, 


wajah-nya kamu anggap seperti wajah dari Orang berpenyakitan, 
you think of her face like sick's people face, 


pucat dan kurus atau seperti wajah Setan, 
pale and thin or like the demon's face, 


lalu anggap-lah dandanan wajah-nya seperti dandanan sebuah mayat, 
then think of her make-up face like a corpse, 


wajah ke-hitam-hitam-an dan tampak sangat buruk, 
face black and black and looking very ugly,


kemudian tubuh-nya yang indah dan menggairahkan itu dianggap sebagai satu penyakit menular 
then her beautiful and voluptuous body is considered a contagious disease 


yang dapat mengakibatkan badan-mu membusuk dan hancur, 
which can cause your body to rot and crumble, 


atau bagaikan tubuh yang digerogoti oleh ulat di sana-sini 
or it is like the body being eaten away by a caterpillar here and there 


dan sangat mengerikan. 
and it is terrible. 


Bisa berpikir demikian, 
If you think so, 


api nafsu birahi ini akan menjadi padam 
this fire of lust will be extinguished 


bagaikan mendapat siraman es yang dingin ]”. 
as if it had been splashed with cold ice ] ”. 



Lalu sambil tersenyum dia melanjutkan lagi, 
Then with a smile he continued, 


“Saya amat memuji Ajaran-Ajaran dari Biksu tua itu, 
“I highly commend the Teachings of the old Monk, 


sehingga tidak berani melupakan-nya. 
so I don't dare to forget them. 


Tadi begitu melihat paras-mu yang cantik, 
Earlier when I saw your beautiful face, 


saya juga ada perasaan tertarik, 
I also had a feeling of interest, 


namun saat itu juga saya mencoba Ajaran yang di atas tadi, 
but at that moment I tried the teachings above, 


langsung perasaan ini dingin seketika. 
immediately this feeling was cold instantly. 


Jika kamu dapat menjaga Kesucian diri-mu sampai selama-nya, 
If you can keep your's chastity forever, 


itu-lah satu perbuatan yang mulia, 
that is a noble deed, 


namun sebaliknya, 
on the contrary, 


kamu hanya karena tertarik oleh ketampanan-ku saja 
just because you are attracted by my good looks, 


sudah tidak sanggup menahan diri lagi. 
you can't hold back yourself anymore. 


Apabila kamu dapat berpikir seperti saya tadi, 
If you can think like me, 


mana ada lagi gairah cinta ?. 
there will not passionate love. 


Lagipula Mertua-mu telah berusia lanjut dan Anak-mu masih kecil, 
Besides, your father and mother-in-laws are old and your children are still small, 


apabila kamu berselingkuh dan pergi dengan diri-ku, 
if you have an affair and go with me, 


Mertua dan Anak-mu akan bagaimana jadi-nya ?” 
how will your father and mother-in-laws and children be? ” 



Karena melihat Janda muda itu hanya menundukkan kepala saja, 
Seeing that the young widow only bowed her head, 


maka dia bercerita lagi, 
so he told another story, 


“Dahulu kala, ada seorang Wanita bernama Han Cu In, 
“Once upon a time, there was a woman named Han Cu In, 


dikarenakan takut diganggu oleh penjahat pemerkosa, 
because she was afraid to be disturbed by a villain rapist, 


maka dia berani memotong hidung-nya sendiri. 
she dared to cut off her own nose. 


Ada lagi seorang Nyonya bangsawan 
There was another nobleman's madame 


yang dengan pecahan cermin melukai sepasang mata-nya sendiri. 
who with a broken mirror injured a pair of her own eyes.


Masih banyak lagi wanita-wanita 
There are many more women 


yang menjaga Kesucian-nya dengan cara yang unik, 
who keep their chastity in a unique way, 


ada yang menjatuhkan diri ke dalam lubang tinja, 
there are drop into the fecal hole, 


ada yang bunuh diri, 
there are committed suicide, 


ada lagi yang berpura-pura gila dan bisu. 
and the others pretend to be crazy and mute. 


Mereka semua hanya demi untuk menjaga Kesucian diri, 
They are all just for the sake of keeping theirself chastity, 


dan takut dinodai, 
and are afraid of being tarnished, 


sehingga menggunakan berbagai cara itu.” 
so they use various methods. " 



Janda muda mendengar semua itu, 
The young widow heard all that, 


merasa amat ber-Terimakasih dan terharu hati-nya. 
felt very grateful and touched. 


Lalu sambil meneteskan air mata, dia berkata, 
Then while shedding tears, she said, 


“Terimakasih atas budi besar dari Tuan Penolong. 
“Thank you for the great favor of the Rescuer's Mister 


Anda bukan hanya menjaga Kesucian diri-ku, 
You are not only keeping myself chastity, 


bahkan juga mengajari-ku cara untuk mengendalikan hawa nafsu ini. 
you are even teaching me how to control this lust. 


Mulai saat ini, 
From now on, 


hati-ku akan seperti satu sumur tua yang selama-nya bersih, 
my heart will be like an old well which is always clean, 


juga bagaikan batu kumala yang berusia ratusan tahun. 
also like a hundred years old "kumala" stone. 


Dengan hati yang teguh, 
With a strong heart, 


saya akan menjaga kesucian diri 
I will keep my chastity 


demi untuk membalas budi Tuan Penolong”. 
in order to reciprocate the kindness of the Rescuer's Mister ".


Setelah memberi hormat pada Jen Cie, dia berkata lagi, 
After saluting to Jen Cie, she said again, 


“Masalah ini harap jangan disebarluaskan lagi”. 
"Please don't disseminate this issue again". 


Lalu dengan cepat dia meninggalkan tempat itu. 
Then she quickly left the place. 


Jen Cie membuat satu sajak yang berbunyi,
Jen Cie made up one rhyme that said,


“Dunia yang indah dan penuh dengan warna-warni, 
“A beautiful world filled with colors, 

Aku menzinahi Istri Orang, Istri-ku dizinahi Orang lain, 
I committed adultery with other people's wive, my wife committed adultery with others, 

Di saat nafsu birahi muncul, kenang-lah Almarhum Istri, 
When lust arises, remember the late wife, 

Tubuh yang dipenuhi dengan ulat, lenyap-lah nafsu itu”. 
A body filled with caterpillars, that lust disappears ”. 



Di kemudian hari, Janda muda itu akhir-nya menjadi terkenal 
Later on, the young widow became famous 


karena menjaga Kesucian diri-nya 
because she keep her chastity 


dan Jen Cie menjadi Perdana Menteri Dinasti Thang. 
and Jen Cie became Prime Minister of the Thang's Dynasty. 


Ini semua diperoleh dari keteguhan membina diri-nya yang tak pernah berubah. 
This is all obtained from his persistence in building himself that never changes. 




Tuan Chiu Yong Ik membuat sajak pujian,
Mr. Chiu Yong Ik  made a rhyme of praise,


“Menjaga diri dan ber-prinsip menghindari jodoh buruk, 
"Take care of yourself and have principle of avoiding bad matchmaking, 

Dapat menasihati Janda untuk teguh menjaga Kesucian, 
Can advise the widow to firmly keep chastity, 

Berbuat hal yang gemilang dengan Pantang Berzinah, 
Do brilliant things by not committing adultery, 

Meninggalkan nama harum dan mengharukan TUHAN”. 
Leaving a fragrant name and touching the Lord.