Taken from the Tale of Chi Kung
Halaman Beranda No.51
Home Page No.51
Wang Thai He, semenjak kecil,
Wang Thai He, since childhood,
telah ditinggalkan oleh ke-dua Orangtua-nya.
has been abandoned by his parents.
Sewaktu dia berusia 15 tahun,
When he was 15 years old,
pernah sekali dia melihat seorang peramal berjubah kuning.
once, he saw a fortune teller in a yellow robe.
Kemudian mengundang Orang itu untuk meramal nasib-nya.
Then he invite that person to tell his fate.
Peramal itu mengatakan,
The fortune teller said,
“Anda saat berusia 7 tahun telah kehilangan Ayah-mu,
"When you were 7 years old, have lost your father,
pada usia 8 tahun juga telah ditinggal pergi oleh Ibu-mu,
at the age of 8 years, have also been abandoned by your mother,
antara usia 13 sampai 14 tahun, semua pelajaran semakin maju,
between the ages of 13 and 14, all lessons more advance,
tetapi memasuki usia 15 sampai 16 tahun akan mengalami kesusahan.
but entering the age of 15 to 16 years will experience difficulties.
Dapur anda akan kosong, kelak akan memperistri seorang gadis buta,
Your kitchen will be empty, one day will marry a blind girl,
dan ditakdirkan selama satu kelahiran akan miskin.
and it is destined during one birth to be poor.
Ah… sudah-lah tidak perlu diramal lagi”.
Ah ... no need to predict anymore ”.
Thai He setelah mendengar semua itu,
After hearing all this,
hati-nya menjadi tidak tenang.
Thai He felt uneasy at heart.
Ini semua tidak boleh tidak percaya,
This is all that you should not, you do not believe,
tapi kalau semua yang diramal itu benar-benar terjadi,
but if all that is prophesied really happens,
tidak hanya diri sendiri yang susah,
it is not only myself who is troubled,
tetapi gadis yang dijodohkan oleh Orangtua sejak kecil itu,
but the girl who was arranged by her parents since she was a child,
juga akan ikut dalam penderitaan.
will also suffer.
Lebih baik Pernikahan ini dibatalkan saja,
It is better if this marriage is canceled,
baru-lah sang gadis dapat menghindari dari penderitaan ini.
then the girl can avoid this suffering.
Maka keesokan hari-nya,
So the next day,
dia berangkat ke rumah Mertua-nya.
he going to his mother-in-law's house.
Di tengah perjalanan-nya,
On his way,
dia menemukan sebungkus emas
he found a packet of gold
yang terjatuh di jalan.
that had fallen on the road.
Dia langsung mengambil-nya,
He immediately took it,
lalu dalam hati-nya berpikir
then thought to himself
bahwa sang pemilik pasti bisa kembali untuk mencari-nya.
the owner could come back to find it.
Dia menyembunyikan emas itu di dalam semak belukar,
He hid the gold in the thicket,
sambil menunggu sang pemilik datang.
while waiting for the owner to come.
Setelah menunggu sampai keesokan hari-nya,
After waiting until the next day,
di saat Matahari terbenam,
at sunset,
baru-lah melihat ada seseorang yang mengendarai kuda mendatangi-nya
only then, he saw someone riding a horse come to him
dan bertanya,
and asked,
apakah ada melihat satu buntalan barang.
if anyone saw a bundle of goods.
Thai He berkata,
Thai He said,
“Memang ada,
"There is,
tapi yang Anda cari itu di dalam-nya berisi apa ?”
but what you are looking for in it, contains what ?"
Lalu dengan sedih Orang itu berkata,
Then sadly the man said,
“Di dalam-nya berisi emas,
"Inside it is filled with gold,
mungkin karena kurang hati-hati telah terjatuh
maybe because I was inadvertently dropped
sewaktu kemarin melewati tempat ini,
when I passed this place yesterday,
maka dari itu saya kembali untuk mencari-nya,
therefore, I returned to look for it,
kalau tidak ketemu
if I don't find it
maka saya tidak mau hidup lagi”.
then I won't live anymore."
Thai He lalu mengembalikan buntalan yang berisi emas itu kepada-nya,
Thai He, then returned the bundle filled with gold to him.
Orang itu menjadi girang bukan main.
That person became very excited.
Kemudian setelah mengucapkan terimakasih,
Then after saying thanks,
dia berkata,
he said,
“Anda telah menyelamatkan jiwa saya !.
“You have saved my soul !.
Namun saya telah keluar cukup lama,
But I have been out for quite a while,
majikan saya pasti tidak akan percaya,
my employer will definitely not believe it,
lebih baik Anda ikut dengan saya
you better come with me
untuk memberi penjelasan kepada majikan saya”.
to explain to my employer ”.
Thai He akhir-nya mengikuti Orang itu,
Thai He, finally followed that man,
dan setelah memberikan penjelasan,
and after giving an explanation,
pihak Tuan rumah ingin memberikan beberapa tael emas
the employer wanted to give him some gold taels
sebagai tanda Terimakasih,
as a token of thanks,
namun dia menolak-nya.
but he refused.
Dan setelah menginap semalam,
And after staying overnight,
dia pun pergi lagi menuju rumah calon Mertua-nya.
he went again to the house of his future in-laws.
Sang Mertua sangat gembira
The father-in-law was very happy
melihat Menantu-nya telah datang,
to see that his son-in-law had come,
lalu dia pun mempersiapkan arak untuk perjamuan makan.
so he prepared wine for the banquet.
Sewaktu perjamuan makan sang Mertua bertanya,
During the banquet, the father-in-law asked,
“Menantu-ku yang baik,
"My dear son-in-law,
ku-dengar dari Orang-orang
I heard from people
bahwa ke-dua Orangtua-mu telah meninggal,
that both of your parents have died,
sehingga keadaan ekonomi kamu juga sedang bermasalah,
so your economic situation is also in trouble,
apakah ini benar ?”
is this true ?"
Thai He menjawab,
Thai He, replied,
“Memang benar ada-nya,
“It is true,
dan justru saya datang ke sini untuk membicarakan masalah ini.
and precisely, I came here to discuss this issue.
Saya takut tidak bisa membahagiakan Putri Anda
I am afraid that I will not be able to make your daughter happy
dan akan membuat sia-sia kehidupan Nona”.
and will make her life in vain ".
Sang Mertua setelah mendengar perkataan-nya itu,
The mother-in-law after hearing his words,
tidak mampu lagi menahan tangis.
could no longer hold back tears.
Thai He menjadi heran dan bertanya.
Thai He, was surprised and asked.
Sang Mertua berkata,
The mother-in-law said,
“Calon Istri-mu sejak mendengar keadaan Keluarga-mu,
"Your future wife, since hearing the situation of your family,
setiap hari meneteskan air mata,
sheds tears every day,
biarpun saya telah menghibur-nya,
even though I have comforted her,
namun semuanya hanya sia-sia belaka.
but everything is just useless.
Dan karena sedih yang terlewat batas,
And because sadness is beyond the limit,
sehingga ke-dua mata-nya telah menjadi buta”.
so that both of her eyes have become blind ”.
Wang Thai He yang mendengar perkataan Mertua-nya itu,
Wang Thai He, who heard the words of his mother-in-law,
menghela napas dan berpikir di dalam hati
sighed and thought to himself
bahwa semua yang diramalkan oleh peramal itu sangat tepat ada-nya,
that everything that the fortune teller had predicted was very precise,
nasib-ku memang telah ditentukan untuk menderita.
my fate had indeed been determined to suffer.
Sang peramal juga mengatakan,
The fortune teller also said,
dapur akan kosong,
the kitchen will be empty,
satu Kehidupan akan susah,
one life will be difficult,
Istri akan buta,
the wife will be blind,
selama-nya tidak mungkin bisa lepas dari penderitaan ini.
forever it is impossible to escape from this suffering.
Dia yang sebenar-nya ingin membatalkan Pernikahan ini,
He who really wanted to cancel this Marriage,
akhir-nya justru berkata,
in the end actually said,
“Ayah Mertua jangan-lah bersedih hati,
"Father-in-law do not be sad,
saya pasti akan menikahi Putri Anda
I will definitely marry your daughter
dan akan sepenuh hati untuk membuat-nya bahagia”.
and will wholeheartedly make her happy".
Mertua setelah mendengar perkataan Menantu-nya itu
After hearing the words of his son-in-law,
baru-lah berhenti menangis,
only then he stopped crying,
hati-nya menjadi tergugah oleh keputusan Thai He
his heart was touched by Thai He's decision
dan memberikan 5 hektar sawah,
and gave him 5 hectares of rice fields,
2 orang pekerja, 2 orang pelayan,
2 workers, 2 servants,
serta memilih hari baik
and choose a good day
dan juga membangun rumah untuk-nya.
and also built a house for him.
Sehabis melaksanakan Upacara Pernikahan,
After carrying out the wedding ceremony,
pada saat malam hari-nya,
at night,
Istri-nya mendadak melihat ada bayangan mangkuk emas
his wife suddenly saw a shadow of a golden bowl
yang sedang berputar di hadapan-nya.
rotating in front of her.
Sampai malam yang ke-3,
It was until the 3rd night,
baru-lah dia memberitahu Suami-nya.
only then she told her husband.
Dalam hati Thai He berpikir
inwardly he thought
bahwa bayangan mangkuk emas yang tidak nyata
that the shadow of the bowl of gold which was not real
termasuk emas negatif,
was considered negative gold,
sedangkan Istri-nya memiliki satu jepitan rambut emas yang nyata,
whereas his wife had one real gold hair clip,
dapat termasuk emas positif.
which could be included as positive gold.
Maka dia menyuruh Istri-nya
So he told his wife
mencoba untuk melempar jepitan rambut emas-nya
to try to throw the gold hairpin
ke dalam bayangan mangkuk emas yang dilihat-nya itu,
into the shadow of the golden bowl that she saw,
dan ternyata jepitan emas itu jatuh tertancap di tanah.
and it turned out that the gold pin fell on the ground.
Keesokkan hari-nya
The next day,
Thai He sendiri menggali tanah
Thai He, he himself dug the ground
tempat tertancap-nya jepitan itu,
where the clasp was stuck,
dan menemukan banyak sekali emas yang tertimbun di dalam-nya.
and found a great deal of gold buried in it.
Karena kejadian aneh itu,
Because of this strange incident,
Wang Thai He dalam sehari saja,
Wang Thai He in just one day,
mendadak telah menjadi seorang yang kaya raya.
suddenly became a rich man.
Sehingga dia menganggap peramal itu telah membohongi-nya,
So he assumed that the fortune teller had lied to him,
dan berpikir bahwa semua Biksu dan Pendeta adalah penipu.
and thought that all the monks and priests were frauds.
Maka dia tidak peduli lagi
So he no longer cares
terhadap Biksu atau pengemis yang minta sedekah.
towards monks or beggars who ask for alms.
Pada suatu hari,
One day,
Buddha Hidup Chi Kung bersama Para Pejabat
the Chi Kung's Living Buddha and the Officials
ingin membangun sebuah jembatan.
wanted to build a bridge.
Setelah diketahui
After it was discovered
bahwa di daerah itu terdapat 5 orang hartawan,
that in that area there were 5 wealthy people,
dan Wang Thai He merupakan urutan yang pertama.
and Wang Thai He was in the first place.
Namun Wang Thai He tidak bersedia untuk ber-Amal,
However, Wang Thai He was not willing to do charity,
sehingga ke-empat hartawan lain-nya itu
so the four other wealthy people
juga menjadi enggan untuk ber-Amal juga.
also became reluctant to do charity as well.
Buddha Ci Kung yang mendapat tugas untuk mengumpulkan dana,
Chi Kung's Buddha who was tasked with raising funds,
mendatangi rumah Thai He untuk memberi Nasehat.
came to Thai He's house to give advice.
Pelayan hartawan Wang,
The Wang's servants,
begitu melihat kedatangan-Nya langsung berkata,
upon seeing His arrival, immediately said,
“Pergi ! Sana pergi !
“Go away ! Go away !
Kalau diketahui oleh majikan-ku,
If my employer found out,
anda pasti diusir-nya juga!”
you would have been kicked out too! "
Buddha Hidup tidak memperdulikan mereka,
The Living Buddha ignored them,
Beliau hanya menuliskan beberapa kata di tembok
he just wrote a few words on the wall
lalu pergi.
and then left.
Hartawan Wang keluar
The Wang's wealthy came out
dan melihat ternyata di tembok itu tertulis,
and saw that it was written on the wall,
A.
“Umur 7 tahun kehilangan Ayah,
"At the age of 7 lost your father,
umur 8 tahun kehilangan Ibu,
8 years old lost your mother,
menemukan buntalan emas dan dikembalikan kepada pemilik-nya,
found the bundle of gold and returned it to its owner,
melihat Istri buta, tidak tega untuk meninggalkan-nya,
seeing a blind wife, could not bear to leave her,
B.
semua kekayaan didapatkan dari ketulusan hati-mu
all wealth is obtained from the sincerity of your heart
yang menggugah hati TUHAN,
which touchs the Lord's heart,
kalau masih belum merasa puas dan tetap menolak untuk ber-Amal,
if you are still not satisfied and still refuse to do charity,
kelak jangan-lah menyesal dan menyalahkan TUHAN”.
later do not be sorry and blame the Lord ”.
Thai He setelah membaca sajak itu
After Thai He reading the rhyme,
langsung ber-keringat dingin,
he broke into a cold sweat,
dalam hati berpikir
inwardly he think
bahwa Padri itu dapat mengetahui semua kehidupan-nya,
that the Padri could know all of his life,
pasti-lah bukan Orang yang sembarangan.
it is not an arbitrary person.
Kemudian tanpa disuruh lagi,
Then, without being prompted,
dia menyumbang 10.000 tael emas
he donated 10,000 taels of gold
untuk membangun Jembatan “Pai Yen Chiao”.
to build the “Pai Yen Chiao” Bridge.
Dia juga mengangkat Buddha Hidup Chi Kung sebagai Guru-nya,
He also raised the Chi Kung's Living Buddha as his Teacher,
serta ber-ikrar akan dengan setulus hati
and vowed solemnly
untuk membina diri dan berbuat Kebaikan.
to build himself up and do good deeds.
Buddha Hidup akhir-nya memberikan Pil Dewa
The Living Buddha eventually gave the Divine Pill
untuk menyembuhkan mata Istri-nya.
to heal his wife's eye.
Nyonya Wang juga mengangkat Beliau sebagai Guru-nya
Mrs. Wang also appointed Him as her Teacher
dan membuka sebuah Cetya untuk ber-sembahyang setiap hari.
and opened a Cetya for daily prayers.
Wu Ik Ce makes three verses,
A.
“Mula-nya dapur akan kosong hampa,
"At first the kitchen will be empty,
Ditakdirkan akan selalu menderita,
Fated to always suffer,
Menemukan emas tapi tidak mengambil-nya,
Found gold but didn't take it,
Sehingga merubah semua nasib-nya”.
So that changed all his fate ".
B.
“Kasihan pada Istri ikut menderita,
Take a pity to his wife,
Ingin membatalkan Acara Nikah,
Want to cancel the Marriage Event,
Tahu bahwa mata Istri-nya telah buta,
Knowing that his wife's eyes are blind,
Tidak mengeluh, tetap menikahi-nya”.
Not complain, still marry her”.
C.
“Nasib miskin berubah menjadi kaya raya,
"Poor fate turns rich,
Ketulusan mengharukan hati TUHAN kita,
Sincerity touches the heart of our Lord,
Buddha Hidup menyembuhkan mata Istri-nya,
The Living Buddha heals his wife's eyes,
Suami-Istri membina dan kembali ke Nirwana”.
Husband and wife develop themselves and return to Nirvana ”.