Halaman

Kisah Klasik Dari “Fong Sen Pang” (Penganugerahan Dewa)

The Classic Story of "Fong Sen Pang" (Award of Deity)


Halaman Beranda No.41
Home Page No.41


Dinasti Shang, di kala Kaisar Cou memerintah. 
Shang's Dynasty, when Emperor Cou was ruling. 


Pada Tanggal 15 Bulan 8, 
On the 15th of the 8th Month, 


di saat Perayaan Hari Tiong Chiu, 
during the Celebration of Tiong Chiu's Day, 


Paman Kaisar Pi Kan berkata, 
Pi Kan's Emperor Uncle said, 


“Yang Mulia, 
"Your Majesty, 


hari ini merupakan hari Ulang Tahun dari Ni Wa Niang-Niang,  
today is the Ni Wa Niang-Niang's birthday, 


mari-lah kita pergi ke Kuil 
let's go to the temple 


untuk memasang dupa bagi-Nya”. 
to put incense sticks for Her". 


Kaisar Cou berkata, 
Cou's Emperor said, 


“Dewi Ni Wa Niang-Niang ada berbuat Jasa apa bagi Dunia, 
"What merit does Dewi Ni Wa Niang-Niang do for the world, 


mengapa harus saya sendiri yang memasang dupa ?” 
why should I put the incense by myself ?" 


“Pada zaman itu, 
"At that time, 


di kala Langit akan runtuh di Bagian Barat Daya dan Timur Laut, 
when Heaven was about to collapse in the Southwest and Northeast, 


Beliau-lah yang menambal semua Langit itu. 
She was the one who patched all of the Heavens. 


Jasa besar seperti itu sungguh tiada bandingan-nya lagi”
Such a great merit is incomparable", 


jawab-nya. 
he replied. 


Kaisar Cou akhir-nya setuju 
Cou's Emperor finally agreed 


dan memerintahkan Pengawal Kerajaan 
and ordered the Royal Guards 


untuk bersama menuju ke Kuil itu 
to head to the Temple together 


untuk memasang dupa. 
to put incense sticks. 


Sesampai-nya di sana, 
Upon arrival, 


Paman Kaisar Pi Kan menyulut dupa 
Pi Kan's Emperor Uncle lit the incense 


dan dengan berlutut memberikan dupa itu kepada Kaisar Cou 
and on his knees gave the incense to Cou's Emperor  


agar ditancapkan di atas altar. 
to stick it on the altar. 


Mendadak ada angin besar bertiup ke arah patung 
Suddenly there was a big wind blowing towards the statue 


sehingga penutup-nya terbuka. 
so that the cover opened. 


Dan terlihat-lah sebuah patung yang dilapisi emas 
And there was a statue covered in gold 


dengan teknik pahatan yang demikian indah, 
with such a beautiful carving technique, 


sehingga kelihatan seperti Dewi Kahyangan yang asli telah turun ke Bumi. 
so that it looked like the real Goddess of Heaven had come down to Earth. 


Begitu Kaisar Cou melihat-nya, 
As soon as Cou's Emperor saw her, 


seketika itu juga menjadi terpana 
he immediately became stunned 


seakan-akan Roh-nya sudah melayang pergi meninggalkan tubuh-nya. 
as if his Spirit had flown away from his body. 


Kaisar yang biadab ini memang adalah seorang maniak sex, 
This savage emperor was indeed a sex maniac, 


maka dia pun dengan sangat berani-nya menulis sebuah syair yang berbunyi, 
so he boldly wrote a poem that reads, 


“Di balik tirai penutup terdapat satu keindahan, 
"Behind the closing curtain is a beauty, 

Walau hanya terbuat dari tanah yang dilapisi emas, 
Even if only made of earth covered with gold, 

Mahkluk apa pun juga akan tergoda oleh-nya, 
Any creature will also be seduced by her, 

Andai aku dapat meminang-nya untuk melayani diri-ku”. 
If only I could propose to her to serve myself ”. 



Pi Kan yang melihat perbuatan Kaisar itu menjadi tidak tenang hati-nya, 
Pi Kan who saw the Emperor's actions became restless, 


lalu memberikan sebuah Nasehat, 
then gave an advice, 


“Beliau adalah seorang Dewi Suci, 
"She is a Holy Goddess, 


Yang Mulia tidak boleh berbuat kurang ajar terhadap-Nya. 
Your Majesty can not be rude to Her.


Kalau tidak, akan menerima hukuman dari Langit dan Bumi”. 
If not, will receive punishment from Heaven and Earth ”. 


Kemudian menyuruh Orang untuk menghapus syair itu, 
Then ordered People to erase the verse, 


namun tulisan hitam di atas tembok putih, 
but the black writing on the white wall, 


dengan cara apa pun juga tidak bisa bersih seluruh-nya. 
in any way, it cannot be completely cleaned.


Pada saat Ni Wa Niang-Niang mengetahui masalah ini, 
When Ni Wa Niang-Niang found out about this matter, 


langsung marah besar. 
she was immediately furious. 


Apalagi setelah tahu 
Especially after knowing 


bahwa yang telah mencemarkan Nama Baik-nya itu adalah Kaisar Cou sendiri. 
that it was Cou's Emperor himself who had defiled her good name. 


Beliau kemudian mengibarkan panji-nya, 
She then raised her banner, 


dan dalam waktu yang singkat saja 
and within a short time 


berbagai siluman telah datang memenuhi ruangan itu. 
various demons had come to fill the room. 


Beliau lalu bertanya 
She then asked 


siapa-kah di antara mereka yang bersedia menerima perintah 
who among them was willing to accept the command 


untuk menjatuhkan Kerajaan milik Kaisar Cou ?. 
to overthrow the Government belonging to Cou's Emperor ?. 


Waktu itu 
At that time, 


hanya Siluman Rase Berekor Sembilan, 
only the Nine-Tailed Rase Demon, 


Siluman Kecapi Pualam 
Marble Lute Demon 


dan Siluman Ayam Kepala Sembilan yang bersedia menerima perintah itu. 
and Nine-Headed Cock Demon were willing to accept the command. 


Ni Wa Niang-Niang lalu memberi peringatan kepada mereka, 
Ni Wa Niang-Niang then warned them, 


“Ingat !. Jangan sekali-sekali melukai Orang. 
"Remember ! Never hurt people. 


Kalau kalian berhasil, 
If you succeed, 


maka kalian akan dianugerahi kedudukan Dewa”. 
then you will be awarded the god's position ”. 


Akhir-nya, 
Eventually, 


Kerajaan milik Kaisar Cou hancur di tangan Ta Ci, Siluman Rase tersebut. 
Emperor Cou's Kingdom was destroyed at the hands of Ta Ci, the Rase's Demon. 


Kemudian Kerajaan diambil ahli oleh Kaisar “Cou Wen Wang”. 
Then the Kingdom was taken expertly by "Cou Wen Wang" Emperor. 


Cerita ini juga membuktikan 
This story also proves 


bahwa Orang yang tamak sex pasti akan mendapatkan kehancuran. 
that a sex greedy person will definitely get ruined. 


Karena berzinah merupakan bentuk kejahatan yang terbesar. 
Because adultery is the greatest form of crime. 


Walaupun Kaisar Cou adalah seorang Raja, 
Although Cou's Emperor was a King, 


tetapi karena haus akan sex dan tiada Kebajikan, 
but because his is thirst for sex and no Virtue, 


akhir-nya menyebabkan Kerajaan runtuh 
eventually, he caused the Kingdom to collapse 


dan dia sendiri tewas membakar diri. 
and he burned himself to death. 


Ini semua adalah akibat dari niat berzinah 
This is all the result of the intention to commit adultery 


yang akan mendapatkan hukuman dari Langit. 
which will get punishment from Heaven. 


Bahkan seorang Kaisar juga akan menerima balasan karma buruk-nya, 
Even an Emperor will also receive bad karmic retaliation, 


apalagi kita yang hanya sebagai Rakyat jelata ?. 
moreover us who are only commoners ? 


Satu pembuktian bahwa, 
One proof that, 


“Hukum TUHAN Maha Adil, tidak peduli siapa diri-mu”. 
"The law of the LORD is just, no matter who you are". 


Wahai !. Manusia, dapat-kah kalian ber-waspada ? 
O! Humans, can you be on your guard?